LAZNAS Chevron Salurkan Zakat Rp5,5 Miliar

id laznas chevron, salurkan zakat, rp55 miliar

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Chevron Indonesia menyalurkan zakat Rp5,5 miliar tiap tahun terhadap para mustahik atau penerima zakat guna membantu meringankan beban keluarga miskin di lingkungan delapan cabang wilayah operasional perusahaan migas itu.

"Penyaluran zakat yang diserahkan secara hibah itu dibagi sebesar 60 persen untuk membiayai kegiatan ekonomi produktif keluarga miskin dan 40 persen lainnya untuk bea siswa dan program konsumtif mustahik," kata Direktur LAZNAS Chevron H. Agus Syaiful Dahlan, di Pekanbaru, Minggu.

Ia menyebutkan, untuk delapan cabang wilayah operasional yang menjadi sasaran penyaluran zakat sekaligus penghimpunan zakat tersebut adalah Balikpapan, Garut, Salak Bogor, Jakarta, Rumbai, Minas, Duri dan Dumai.

Ke delapan cabang wilayah operasional tersebut, kata dia, sekaligus menjadi bagian dari daerah sumber penghimpunan zakat yang berasal dari 690 karyawan PT Chevron Pacific Indonesia.

"Saat ini, LAZNAZ Chevron baru mampu menghimpun zakat dari 690 karyawan dari total potensi pembayar zakat, infak atau mustahik berasal dari karyawan Chevron seluruhnya 6.000 orang itu," katanya.

Sedangkan proses pemungutan zakat itu, berasal dari kewajiban karyawan Chevron dengan memungut 2,5 persen dari gaji mereka dan juga berasal dari sejumlah tertentu yang diberikan mustahik.

Ia menjelaskan penyaluran zakat dalam bentuk bantuan ekonomi produktif seperti pengembangan usaha jualan, bidang pertanian, peternakan sapi, usaha pembuatan batubata dan lainnya.

"Bantuan modal usaha ekonomi produktif yang diberikan tentunya tergantung dengan kemampuan penerima, namun demikian pengembangan usaha mereka tetap diawasi oleh amil zakat sebanyak 40 orang," katanya.

Penyaluran zakat tersebut, menurut Agus, selain meliputi sandang, pangan, peluang bisnis juga pembinaan agama selain itu layanan pemeriksaan kesehatan bagi balita dan ibu-ibu hamil.

Untuk program beasiswa diberikan pada 700 anak tiap tahun mulai dari tingkat SD, SLTP, dan SLTA masing-masing diberikan bantuan disesuaikan dengan kebutuhan anak.