Jakarta (ANTARA) - Wali Kota Payakumbuh, Riza Falepi, mendukung penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas di berbagai organisasi perangkat daerah mereka.
Ia mengatakan, penggunaan kendaraan listrik dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan menghemat energi, juga menghemat pengeluaran biaya operasional, baik secara individu ataupun pengeluaran daerah dan negara.
"Kalau bisa ke depan untuk kendaraan dinas OPD, dicoba berangsur-angsur memakai kendaraan listrik, roda dua maupun roda empat," kata dia, di Payakumbuh, Sumatera Barat, Jumat.
Ia juga ikut mencoba motor listrik untuk berkeliling Payakumbuh yang diselenggarakan PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Payakumbuh, Kamis (25/8).
Alumnus Fakultas Teknik Elektro ITB itu mengatakan, dengan maraknya menggunakan kendaraan listrik maka populasi kendaraan listrik ini akan semakin banyak.
Hal ini juga akan mendorong investasi pembangunan infrastruktur pendukung kendaraan listrik seperti lokasi pengisian kendaraan listrik di tempat umum makin banyak dan kian menjamur.
"Penggunaan mobil listrik diharapkan menjadi salah satu solusi atas isu pencemaran lingkungan yang disebabkan emisi karbon kendaraan yang menyebabkan pencemaran udara," ujarnya.
Menurut dia pemerintah daerah dapat mempelopori penggunaan mobil listrik di semua lini kegiatan transportasi, mendorong membuka kebijakan yang merangsang, dan memotivasi masyarakat terhadap penggunaan kendaraan listrik.
General Manager PLN UIW Sumatera Barat, Toni Wibowo, mengatakan mobil dan motor listrik merupakan kendaraan masa depan. Efisiensi kendaraan listrik sangat baik daripada kendaraan berbahan bakar minyak yang ada saat ini.
“Mobil dan Motor listrik dinilai mampu menghemat energi hingga 80 persen dibandingkan mobil konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM)," kata dia.
Ia mengatakan motor listrik juga rendah emisi sehingga cenderung ramah lingkungan penggunaan motor listrik juga sejalan dengan program pemerintah dan target dunia untuk mendukung Gerakan Tanpa Emisi 2060.
Motor listrik atau kendaraan listrik lain juga disebut kendaraan masa depan karena kendaraan listrik memiliki berbagai keunggulan dibandingkan kendaraan konvensional yang menjawab kebutuhan masyarakat.
Efisiensi lain adalah dari segi biaya perawatan motor listrik diklaim minim biaya perawatan karena perangkat mesinnya yang minimalis dan tidak melakukan pembakaran bahan bakar.
"1 liter bensin bisa dipakai berjalan sejauh 56-60 km. Sementara motor listrik hanya membutuhkan 3,5 kWh untuk menempuh jarak yang sama. Jika harga kWh/Rp adalah Rp1.447 maka 3,5 kWh adalah Rp5.064,5, jauh lebih murah dibandingkan dengan satu liter bensin Pertamax yang sekarang ada di harga Rp.12.750," katanya.
Bahkan, sambungnya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat juga mendukung percepatan transisi energi dan penggunaan kendaraan listrik diantaranya dengan menerbitkan Surat Edaran Gubernur Sumatera Barat Nomor 671/453/EKTL/DESDM-2022 pada 17 Juni 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dan Kompor Listrik Induksi di Sumatera Barat.
Baca juga: Sepeda motor listrik Space jadi andalan Davigo di pameran PEVS 2022, Jakarta
Baca juga: Honda Motor kembangkan "Striemo" listrik roda tiga
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB