Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memperkirakan banyak perubahan yang mengandung peluang dan tantangan bangsa ini menuju Indonesia Emas pada 2045.
"Munculnya berbagai kecenderungan baru berskala global dengan daya dorong besar menuntut watak politik yang lebih antisipatif dengan haluan berjangka panjang," kata Ketua MPR RI pada Sidang Tahunan MPR RI sekaligus Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 dalam rangka memperingati HUT Ke-77 RI di Jakarta, Selasa.
Berangkat dari kondisi tersebut, menurut dia, perlu pemikiran untuk mengingatkan serta menunjukkan peta jalan pembangunan yang lebih andal.
Bamsoet mengatakan bahwa jalan pembangunan yang lebih menjamin ketahanan nasional dengan kesanggupan untuk merealisasikan visi dan misi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta jalan pembangunan yang lebih menjamin kesinambungan pembangunan tanpa bergantung pada momen elektoral 5 tahunan.
Hal itu, kata Bamsoet, termasuk juga di dalamnya soal pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tidak boleh terhenti karena adanya penggantian kepemimpinan nasional. Masalahnya, pembangunan IKN merupakan proyek jangka panjang.
Ia menuturkan bahwa hal itu guna mewujudkan IKN menjadi kota dunia yang berkelanjutan dengan konsep smart, green, blue city, serta hubungan bagi perekonomian nasional dan regional.
"Dibutuhkan haluan negara serta konsistensi lintas pemerintahan," ujarnya.
Tidak hanya itu, dia berharap pembangunan IKN menjadi katalis untuk mendorong Indonesia melakukan lompatan teknologi.
Pembentukan "haluan negara" yang dipatuhi oleh pemerintahan periode-periode berikutnya, menurut Bamsoet, menjadi aspek krusial untuk mengarahkan pembangunan, khususnya untuk mencapai visi Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045.
Baca juga: MPR gelar Sidang Tahunan 2022 dalam rangka HUT RI ke-77
Baca juga: Ketua MPR RI Bambang Soesatyo temui Presiden sampaikan PPHN hadir tanpa amendemen UUD