Jakarta (ANTARA) - Mercedes-Benz (China) Automotive Sales Co. akan menarik kembali (recall) lebih dari 10.000 mobil impor dari pasar China karena masalah keamanan, kata badan pengawas kualitas produk tertinggi di negara itu.
Recall tersebut, yang diajukan oleh perusahaan ke Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar China, melibatkan 11.212 unit kendaraan GLE SUV dan GLS SUV yang diproduksi antara 28 Oktober 2018 hingga 8 November 2021, serta 660 unit kendaraan EQS yang diproduksi antara 3 September 2021 hingga 25 November 2021.
Perusahaan itu akan mulai menarik mobil-mobil GLE SUV dan GLS SUV yang terdampak mulai 15 Agustus. Kabel ground baterai kendaraan tersebut kemungkinan tidak berfungsi dengan baik, sehingga dapat memicu risiko kebakaran.
Sementara itu, penarikan kendaraan EQS yang terdampak akan dilakukan mulai 1 September. Menurut pihak perusahaan, ulir sekrup pada pengencang traksi di bumper depan dan belakang kendaraan kemungkinan tidak memenuhi spesifikasi, yang dapat menyebabkan risiko keselamatan.
Mercedes-Benz berjanji untuk memeriksa dan memperbaiki atau mengganti suku cadang yang cacat secara gratis, demikian Xinhua dikutip Senin.
Baca juga: Digelar di Sarinah, pameran mobil kepresidenan Indonesia diharap gaet milenial
Baca juga: Ferrari tarik kembali lebih 23 ribu mobil produksi mulai 2005 untuk perbaikan
Berita Lainnya
Ricky apresiasi perjuangan tim putri Indonesia capai final Piala Uber 2024
04 May 2024 16:30 WIB
ICC: Ancaman terhadap keputusan Mahkamah bisa dianggap sebagai suatu kejahatan
04 May 2024 16:26 WIB
LPEM UI prediksi ekonomi Indonesia tumbuh 5,15 persen pada kuartal I 2024
04 May 2024 15:41 WIB
Mahasiswa pro-Palestina di Univ. Princeton mulai lakukan aksi mogok makan
04 May 2024 15:34 WIB
Food Station pastikan stok beras aman seiring masuknya masa panen di daerah
04 May 2024 15:28 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo ingatkan ancaman kemajuan teknologi bagi peradaban
04 May 2024 14:54 WIB
Empat stadion dan lapangan di Bali jadi lokasi latihan di Piala Asia Putri U-17
04 May 2024 14:44 WIB
UNRWA sebut perang di Jalur Gaza sama dengan perang terhadap perempuan
04 May 2024 14:38 WIB