Menlu Indonesia, India serukan perang antara Rusia dan Ukraina segera dihentikan

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,Rusia-Ukraina

Menlu Indonesia, India serukan perang antara Rusia dan Ukraina segera dihentikan

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi (kanan) bertemu Menlu India Subrahmanyam Jaishankar (kiri) di sela-sela Pertemuan Menlu G20 (FMM) yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, Kamis (7/7/2022). (ANTARA/HO-Kemlu RI)

Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menlu India Subrahmanyam Jaishankar sepakat menyuarakan pentingnya perang antara Rusia dan Ukraina untuk segera dihentikan.

Kedua menlu yang bertemu di sela-sela Pertemuan Menlu G20 (G20 Foreign Ministers’ Meeting/FMM) di Nusa Dua, Bali, Kamis, juga menegaskan pentingnya reintegrasi ekspor produk pertanian dari Ukraina, dan gandum serta pupuk dari Rusia dalam rantai pasok global.

Dalam keterangan tertulisnya, Kementerian Luar Negeri RI menyebut bahwa dalam pertemuan bilateral itu Menlu Jaishankar menyampaikan kembali dukungan India terhadap Presidensi G20 Indonesia.

"Menlu India juga menyampaikan apresiasi terhadap kepemimpinan Indonesia yang dapat menghadirkan semua menlu G20 dalam pertemuan kali ini, di tengah situasi dunia yang menghadapi banyak tantangan,” kata Kemlu RI.

Lebih lanjut, kedua menlu berbagi pandangan yang sama mengenai pentingnya penguatan suara negara berkembang.

"Sudah saatnya suara negara berkembang untuk didengarkan dalam berbagai isu internasional," demikian Kemlu RI.

India akan melanjutkan estafet kepemimpinan G20 dari Indonesia untuk tahun 2023.

Menurut pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjajaran Teuku Rezasyah, India harus belajar dari berbagai capaian Indonesia selama menjadi Presiden G20 tahun ini.

Dia mengatakan bahwa kehadiran secara fisik seluruh menlu anggota G20 pada FMM di Bali, di tengah situasi dunia yang diwarnai perang dan krisis pangan serta energi, menunjukkan sikap keterbukaan Indonesia untuk memberikan kesempatan bagi semua negara untuk berbicara dan menyuarakan sikapnya terhadap berbagai isu global.

“Ini kerja keras Indonesia lho, kita harus memberikan keterbukaan yang seluas-luasnya kepada anggota G20 dan kepada dunia. Ini bisa menjadi pelajaran bagi India agar berbesar hati menerima keketuaan selanjutnya,” ujar Rezasyah ketika dihubungi ANTARA, Kamis.

"India harus disiapkan secara mental untuk menjadi Presiden G20 tahun depan," tutur dia, menambahkan.

Baca juga: Dmitry Medvedev: Menghukum negara nuklir seperti Rusia bahayakan umat manusia

Baca juga: Presiden Ukraina bertekad rebut kembali wilayah Lysychansk dari Rusia