Pekanbaru, 23/9 (antarariau.com) - Patugas Kepolisian Resort Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, menemukan seorang tahanan kasus penganiayaan, Ramoes (33), tewas diduga akibat kekurangan darah.
"Anggota kami menemukan korban pada Minggu (22/9) dalam kondisi yang kritis. Sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara, namun tidak lagi tertolong," kata Kepala Polresta Pekanbaru yang dihubungi di Pekanbaru, Senin.
Namun menurut informasi sejumlah saksi, korban ditemukan kalam kondisi yang sekarat hingga akhirnya tewas saat berada di dalam sel tahanan Polresta Pekanbaru.
Pihak kepolisian sempat melakukan visum, namun tidak menemukan adanya tanda-tanda atau bekas penganiayaan.
"Pihak rumah sakit menyatakan korban tewas akibat penyakit komplikasi, salah satunya anemia," kata dia.
Kapolresta mengatakan, Ramoes sebelumnya ditangkap karena dilaporkan telah menganiaya seorang warga Pekanbaru bernama Satria.
Korbannya itu, menurut Adang, masih berada di dibawah umur sehingga pelaku diancam dengan pasal atau undang undang perlindungan anak.
Saat hendak diringkus, demikian Adang, pelaku juga sempat melakukan perlawanan dan bahkan memukul anggota polisi.
Tidak cuma anggota yang dipukul, menurut dia, seorang perwira kepolisian yang menjabat sebagai Kepala Polisi Sektor juga menerima pukulan pelaku itu.
"Pelaku yang telah meninggal dunia itu akhirnya dilumpuhkan dengan timah panas di bagian pahanya," kata dia.