Selatpanjang (ANTARA) - Atlet Special Olympics Indonesia (SOIna) Kabupaten Kepulauan Meranti akan berlaga di ajang nasional pada Pekan Special Olympic Nasional (PeSONas) I tahun 2022 di Semarang, Jawa Tengah.
Ada sembilan atlet Tuna Grahita yang akan mewakili Provinsi Riau. Namun perjalanan atlet kabupaten terbungsu di Riau ini untuk tampil di iven nasional khusus bagi penyandang intelektual terkesan sangat menyedihkan.
Bagaimana tidak, mereka harus berangkat mengharumkan nama daerah dengan keterbatasan biaya akomodasi. Bahkan dikabarkan beberapa atlet tak memiliki sepatu untuk bertanding nanti.
"Atlet kita sudah berprestasi hingga tingkat Internasional mewakili Indonesia, namun perhatian pemda setempat malah minim. Seharusnya mereka yang membela dan mengharumkan nama daerah bahkan negara harusnya ada perhatian dari tempat asal mereka," ungkap Mantan Ketua SOIna Kepulauan Meranti, Syafrizal, Selasa.
Ia mengaku sedih dengan kondisi para atlet yang mengalami kesulitan dana untuk membiayai perjalanan ke Pekanbaru. Selain itu tidak ada seorang pejabat pun yang melepaskan keberangkatan tersebut di Pelabuhan Tanjung Harapan, Selatpanjang pada Senin (27/7) kemarin.
"Di daerah lain para atletnya dilepas oleh kepala daerah atau pun pejabat yang berwenang, berbeda di tempat kita, tak ada satu pun yang melepas keberangkatan atlet. Selain itu kebutuhan dan akomodasi mereka pun tidak ada," katanya.
Syafrizal mengaku untuk memberangkatkan atlet ke Pekanbaru, pengurus hanya mengantungkan anggaran seadanya. Tapi beruntung untuk keberangkatan para atlet ke tempat ajang pertandingan dibantu dari anggaran Pengurus Provinsi SOIna Riau.
"Ada biaya transportasi yang dibiayakan dari Pengcab, itu yang kita pinjam dulu untuk keberangkatan. Untuk kekurangannya kita cari dana sponsor hasil dari koordinasi pengurus provinsi ke istri bupati beberapa waktu lalu," tuturnya.
Dijelaskan Syafrizal, saat ini bukan kewenangannya lagi mengurus atlet SOIna dikarenakan kepengurusan di bawah wewenangnya di periode 2016-2020 sudah berakhir. Kini sudah digantikan dengan kepengurusan baru yang dimandatkan oleh Pengprov Riau ke Ismiatun yang merupakan istri Wakil Bupati, Asmar.
Meski sudah dimandatkan ke pengurus baru, namun formasi kepengurusannya belum lengkap. Oleh karena itu, Syafrizal mengambil alih urusan atlet dan administrasi untuk sementara waktu.
"Masa bakti kita sudah habis dan seharusnya segera dibentukkan formatur yang baru. Namun karena kita peduli dengan mereka untuk mengharumkan nama daerah, makanya kita harus campur tangan," bebernya.
Atlet SOIna Kepulauan Meranti, ujar Syafrizal, telah mengukir sejarah dua kali meraih juara dunia di ajang Special Olympics World Summer Games (SOWSG) di Yunani pada 2011 silam dan di Abu Dhabi pada 2019.
"Dengan prestasi itu, tidak ada alasan bagi atlet Meranti untuk absen di ajang nasional, meskipun keterbatasan biaya," ujarnya.
Para atlet SOIna ini nantinya terlebih dahulu akan memasuki masa latihan di Pekanbaru selama 5 hari dan setelah itu baru diberangkatkan ke Semarang.
"Atlet dilakukan training center di Pekanbaru mulai 27 Juni - 2 Juli dan setelah itu langsung diberangkatkan ke Semarang untuk bertanding mulai 3 - 8 Juli. Bagi yang meraih emas nantinya mereka akan mewakili Indonesia di ajang SOWSG di Jerman," pungkasnya.
Untuk diketahui, ada sebanyak sembilan atlet yang akan bertanding. Mereka tergabung dalam kontingen Riau untuk kategori perorangan maupun beregu dengan beberapa cabang olahraga diantaranya sepak bola, futsal, bola tangan, basket, voli dan atletik.
Miris, atlet SOIna Meranti ikuti ajang nasional di Semarang tanpa uang saku
Selain itu, tidak ada seorang pejabat pun yang melepaskan keberangkatan tersebut di Pelabuhan Tanjung Harapan, Selatpanjang pada Senin (27/7) kemarin,