Rengat, (antarariau.com) - Teras Adat yang terbentuk sejak ratusan tahun di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau dinilai kurang difungsikan termasuk dari pemerintah setempat.
"Teras adat wadah pusaka negeri yang menghidupkan sejarah negeri dan satu-satunya di kabupaten Indragiri Hulu yang dipegang kokoh oleh masyarakat," kata Tamsur (40) Sekretaris Datuk Temenggung Ketua Teras Adat Indragiri di Rengat, Jumat.
Dikatakan, jika teras adat ini mendapat suntikan dana dari Pemkab Inhu seperti oraganisasi lain maka keberadaannya akan semakin optimal.
Sejumlah program akan dapat terealisasi dengan baik. Teras Adat ini merupakan wadah yang memiliki kesakralan dan didalamnya memiliki nilai budaya yang tinggi sebagai aset daerah.
Ada istilah Teras Adat, Raja Adat, Raja Ibadat, Raja Teradat kerajaan Indragiri Rengat, namun istilah populer didaerah ini tidak semua masyarakat tahu karena daerah ini sudah multi etnis, Sementara pengurus menginginkan Teras Adat ini ditumbuh kembangkan.
"Masyarakat Asli Indragiri sangat paham itu, saya berharap kedepan Pemkab Inhu ada perhatian," harapnya.
Ketua Teras Adat yang bergelar Datuk Temenggung Encik Ali Safrizal (55) mengatakan sinyal dari Pemkab Inhu sekarang cukup tinggi, sudah ada respon untuk membantu, tetapi belum sempat diusulkan permintaan bantuan itu.
Dalam waktu dekat akan diusulkan, karena aktivitas Teras Adat cukup tinggi dan mengayomi sejumlah masyarakat Indragiri Hulu, katanya.
Kedepan ada sejumlah kegiatan yang mesti dilaksanakan seperti pelantikan pengurus baru, pembinaan suku talang mamak yang selama ini rutin dilakukan contohnya setiap hari lebaran ribuan suku Talang Mamak Indragiri Hulu mengadakan acara penyembahan Datuk Temenggung dirumah Kediaman datk temenggung.
"Sejumlah atribut pusaka masih terpelihara dengan baik sebagai bukti Teras Adat masih dipertahankan seperti Tanjak, Keris, Selempang atau songket, gendang obat," sebutnya.