Polda Riau Waspadai Pendatang Antisipasi Jaringan Terorisme

id polda riau, waspadai pendatang, antisipasi jaringan terorisme

Polda Riau Waspadai Pendatang Antisipasi Jaringan Terorisme

Pekanbaru, 30/8 (antarariau.com) - Kepolisian Daerah Provinsi Riau, mewaspadai pendatang baru yang menyusup ke sejumlah wilayah kabupaten dan kota untuk mengantisipasi jaringan terorisme.

"Upaya yang kami lakukan tidak terbuka, atau artinya mengedepankan lidik," kata Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Riau Brigjen Pol Drs. Condro Kirono kepada Antara di Pekanbaru, Jumat.

Ungkapan Kapolda adalah menanggapi keberhasilan pihaknya bersama Densus 88/Antiteror dalam menangkap empat pelaku terorisme yang sebelumnya kabur dari Lembaga Pemayarakatan Kelas II A Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara.

Terakhir pada Selasa (27/8), Polda Riau bersama Densus 88 berhasil menangkap dua DPO teroris Tanjung Gusta, Abdul Gani Siregar dan Nibra.

Penangkapan keduanya dilakukan di Kilometer 68 Desa Tasik Serai, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Keduanya merupakan pelaku perampokan Bank CIMB Niaga, Medan dan pelaku penyerangan Polsek Hamparan Perak, Medan beberapa waktu lalu.

Penangkapan itu merupakan hasil pengembangan dari pemeriksaan dua DPO teroris yang telah ditangkap di Siak, Riau, Kamis (22/8), yakni Agus Sunyoto alias Syafaruddin alias Agus Gapek dan Ridwan alias Ismail alias Iwan Cina.

"Keempat teroris tersebut saat ini telah berada di Markas Besar Polri untuk menjalani pemeriksaan, sementara Polda Riau masih terus menelusuri jaringan kelompok ini di Riau," kata Kapolda.

Dengan tertangkapnya empat teroris tersebut, kata dia, daftar napi teroris Lapas Tanjung Gusta yang masih buron tinggal tersisa satu orang, yakni Fadli Sadama.

Peristiwa ratusan napi kabur dan kebakaran Lapas Kelas I Tanjung Gusta, Medan, pada Kamis malam (11/7) dipicu keributan di Lapas tersebut.

Keributan diduga terjadi karena air dan listrik mati pada hari Kamis (11/7) pukul 05.00 WIB dan pukul 17.30 WIB.

"Yang jelas, kami masih menunggu informasi masyarakat terkait kecurigaan terhadap pihak-pihak lain atau para pendatang yang tak dikenal wajahnya," kata dia.