Pekanbaru (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meresmikan Hanggar Presisi Polda Riau dan memulai pembangunan sembilan titik Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tahap II di Riau, Minggu.
Kegiatan yang digelar di Mapolda Riau ini menjadi bagian dari upaya transformasi kelembagaan Polri, penguatan pelayanan publik, serta mendukung pembangunan sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045.
“Jadilah Polri yang bekerja dari hati, hadir di tengah rakyat, dan terus berbuat baik. Karena dari sanalah kekuatan Polri berasal, yaitu kepercayaan masyarakat,” kata Jenderal Listyo.
Peresmian Hanggar Presisi menandai penguatan kesiapan operasional dan profesionalisme Polri di Riau. Fasilitas ini dilengkapi teknologi terkini untuk mendukung logistik, sistem pengawasan digital, serta integrasi antar-unit dalam sistem komando modern.
Kapolri juga meninjau War Room RADAR (Riau Anti Cyber Crime) dan Command Center Polda Riau yang berfungsi memantau serta menanggulangi kejahatan siber dan memfasilitasi layanan publik berbasis digital.
Sementara itu, groundbreaking sembilan titik SPPG Tahap II di jajaran Polres se-Riau ditargetkan melayani 30.059 penerima manfaat, termasuk ibu hamil, balita, dan pelajar. Seluruh unit direncanakan mulai beroperasi pada September hingga awal Oktober 2025.
Kapolri turut memaparkan perkembangan pembangunan Sentra Pelayanan Digital dan Gizi (SDPG) secara nasional yang dimulai pada 2019 di Sumatera Utara. Dari target 200 unit hingga akhir 2025, sebanyak 190 unit telah dalam tahap pembangunan, 18 telah beroperasi, 72 dalam tahap verifikasi, dan sisanya masih konstruksi.
“Anak-anak yang sehat dan cerdas akan menjadi fondasi Indonesia Emas 2045,” ucap Kapolri.
Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan menyebut program ini mendukung prioritas nasional untuk membangun generasi sehat, cerdas, dan kompetitif.
"Program ini adalah bagian dari prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam menciptakan generasi emas Indonesia,” ujarnya.
Selain intervensi gizi, Polda Riau juga aktif dalam mendukung ketahanan pangan melalui penanaman 2,8 juta bibit jagung di lahan seluas 68,32 hektare dengan target panen 73 ton pada Juli 2025.
“Ini adalah bukti Polri bukan hanya penegak hukum, tetapi juga mitra strategis dalam pembangunan nasional,” tegas Irjen Herry.
