Diskes Riau ingatkan warga waspadai Hepatitis pada anak

id Hepatitis, anak, Diskes, Riau,ingatkan, warga,waspadai,segera, lapor

Diskes Riau ingatkan warga waspadai Hepatitis pada anak

Ilustrasi - Penyakit hepatitis. (ANTARA/HO/RSUD Bogor)

Pekanbaru (ANTARA) - Menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tentang kewaspadaan terhadap penemuan kasus Hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya, Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau meminta warga setempat waspada.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin mengatakan, pihaknya telah menerima SE dari Kemenkes, terkait dengan penyakit Hepatitis tersebut, dan telah meneruskan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk dijadikan acuan dan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit Hepatitis.

"Kita sudah informasikan bagi yang menemukan gejala yang mirip, bisa dikonsultasikan kepada dokter terkait di fasilitas kesehatan yang ada," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin di Pekanbaru, Kamis.

Dijelaskan Kadiskes, beberapa gejala Hepatitis terhadap anak-anak yang terjadi diantaranya banyak yang melaporkan, seperti, penyakit kuning, sakit perut, diare, urine dengan warna kecoklatan seperti air teh, nyeri atau rasa tidak nyaman di perut, mual dan muntah, masalah perut, dan warna feses pucat.

"Di Indonesia ada tiga kasus informasinya dan meninggal mendadak, namun belum masuk ke Riau, ke Indonesia sudah masuk," jelas Zainal.

Untuk itu perlu kewaspadaan dan penanganan segera jika ditemukan gejala seperti yang disebutkan.

"Kita memang masih memantau kepada Diskes Kabupaten/Kota gejala yang ada, dan tentu dengan hasil laboratorium didiagnosa hepatitis tersebut. Masyarakat tidak usah panik, karena sampai hari ini masih dalam pemantauan kita. Intinya jangan sampai kasus ini menyebar, dengan mewaspadai gejala yang ada dan segera berobat," ungkap Kadiskes.

Dikatakan dia Hepatitis ini dari virus juga, hanya saja tidak seperti COVID-19 dari pernapasan.

"Penularan ini lebih kepada cairan, serum makanan minuman dan daerah penularan. Tetap mewaspadai dengan menjaga kesehatan dan kebersihan,” tambahnya lagi.

Sementara itu, perlu diketahui isi SE Kemenkes menyatakan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute hepatitis of unknown aetiology ) pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.

Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh WHO pada tanggal 15 April 2022, jumlah laporan terus bertambah. Per 21 April 2022, tercatat 169 kasus yang dilaporkan di 12 negara yaitu Inggris (114), Spanyol (13), Israel (12), Amerika Serikat (9), Denmark (6), Irlandia (

Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun. Tujuh belas anak di antaranya (10%) memerlukan transplantasi hati, dan 1 kasus dilaporkan meninggal. Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah). Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam.

Penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui. Pemeriksaan laboratorium telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut. Adenovirus terdeteksi pada 74 kasus yang setelah dilakukan tes molekuler, teridentifikasi sebagai F type 41. SARS-CoV-2 ditemukan pada 20 kasus, sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.