Tiga daerah di Maluku Tengah sudah Lebaran Idul Fitri

id Idul fitri 2022,Negeri hila,Jazirah leihitu

Tiga daerah di Maluku Tengah sudah Lebaran Idul Fitri

Warga Hila, laki-laki sedang melaksanakan shalat Idul Fitri di masjid tua, Hasan Sulaiman, Minggu (1/5/2022). ANTARA/Winda Herman

Ambon (ANTARA) - Tiga negara/daerah di Semenanjung Leihitu, yaitu Wakal, Hila dan Kaitetu telah melaksanakan shalat Idul Fitri 1443 Hijriah, Minggu, mengikuti kepercayaan penanggalan Hijriah.

Khatib Masjid Hasan Sulaiman, Hila, mengatakan, perhitungan bulan penentuan satu Ramadhan hingga satu Syawal merupakan ajaran atau turun temurun dari orang pertama yang bertato.

“Perhitungan Hijriah menurut bulan. Jadi kita punya penanggalan Hijriah dari awal tidak pernah salah. Kalendernya ada,” kata Khatib Hila, Abdul kadir ollong, usai menunaikan salat Idul Fitri, Minggu.

Selain itu, di Hila, shalat mereka dilakukan secara terpisah antara perempuan dan laki-laki. Shalat laki-laki dilakukan di masjid lama, masjid Hasan Sulaiman, sedangkan shalat perempuan dilakukan di setiap rumah adat, seperti rumah adat Ollong, rumah adat lating, dan rumah adat Launuru.

“Ya, perempuan tidak bisa bergaul dengan laki-laki. Karena di sini sudah menjadi kebiasaan, perempuan tidak boleh ikut. Itu sendiri,” kata Kadir.

Dijelaskannya, selain dipisah, perempuan juga diwajibkan menunaikan shalat terlebih dahulu pada pukul 07.00 WIB sebelum laki-laki.

“Mereka salat dulu, agar imam datang ke sini. Imam shalat dua kali. Pimpin wanita baru pimpin pria. Mereka biasa menyiapkan makanan, secara tradisional. Mereka tidak pakai mendengarkan khutbah, tidak apa-apa,” jelasnya.

Pantauan ANTARA, sebelum para pria Hila menunaikan salat di masjid tua itu, mereka membawa sebuah wadah berisi rangkaian buah pinang ke dalam masjid.

Usai doa, khutbah dan doa bersama, para imam dan masing-masing perwakilan pengrajin dari masing-masing marga melakukan doa bersama dengan sirih pinang.

“Adalah kebiasaan untuk membawa serangkaian buah pinang. Adat di masjid. Ini mengikat semua masyarakat. Salah di sini, nanti masyarakat yang terkena dampak,” pungkas Kadir.

Usai sholat sirih, mereka juga melakukan tahlil bersama di rumah adat Lating Nustapi, dari masing-masing kepala adat dan pengurus masjid.

Sekadar informasi, sebelumnya warga Muslim di Negeri Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, pada Sabtu tahun lalu juga melaksanakan salat Idul Fitri 1443 H terlebih dahulu.

Sudah menjadi kebiasaan di beberapa negara di Maluku yang memiliki tradisi turun-temurun berpuasa di bulan suci Ramadhan hingga Idul Fitri lebih awal.

Menurut mereka, penetapan Ramadhan di Negeri Wakal tidak asal-asalan. Tapi, para pemuka agama sudah menghitung hari-hari sebelumnya.