Peluang besar, Pemerintah dorong ekspor produk organik olahan dari perkebunan

id Berita hari in, berita riau terbaru, berita riau antara, perkebunan

Peluang besar, Pemerintah dorong ekspor produk organik olahan dari perkebunan

Ilustrasi - Pekerja mengemas bubuk kopi arabika gayo organik di rumah produksi UD.Tiara Global Coffee, Takengon, Aceh Tengah, Aceh (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/wsj)

Jakarta (ANTARA) - Produk organik olahan dari komoditas pertanian dan perkebunan Indonesia dinilai berpotensi menguasai sebagian besar pasar global, seiring gaya hidup manusia yang mengarah kepada pangan sehat dengan mengonsumsi produk-produk organik.

Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus berupaya meningkatkan nilai daya saing komoditas perkebunan agar dapat terus merambah ekspor pasar dunia, karena komoditas perkebunan semakin banyak diminati terlebih di tengah pandemi.

“Komoditas perkebunan pun terus berkreasi dan berinovasi melahirkan produk-produk organik olahan komoditas perkebunan yang memiliki banyak turunan baik dari energi, kesehatan hingga pangan,” kata Plt Dirjen Perkebunan, Kementerian Pertanian Ali Jamil, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Ali menjelaskan, pemerintah mendorong pengembangan komoditas perkebunan organik dengan standar ramah lingkungan untuk memenuhi permintaan pasar global terhadap produk perkebunan yang berkualitas, aman dan sehat untuk dikonsumsi. Selain itu, guna menopang pembangunan pertanian dan perkebunan bisa berjalan secara berkelanjutan.

Menurut dia, besarnya potensi produk organik di Indonesia tercermin dari meningkatnya jumlah perkebunan berkreasi mengolah hasil komoditas perkebunan organik dari tahun ke tahun.

Selain itu, juga terlihat dari bertambahnya toko produk organik di supermarket dan rumah makan, tren gaya hidup sehat serta meningkatnya organisasi pecinta organik, bahkan telah berdirinya berbagai Lembaga Sertifikasi Organik.

"Terdapat lebih dari 150 desa organik binaan yang tersebar di berbagai provinsi dengan produk organik perkebunan seperti produk kopi organik, coklat atau biji kakao organik, lada hitam organik, minyak kelapa organik, teh, vanila, jambu mete, gula aren dan gula semut organik serta produk organik lainnya," ujar Ali.

Menurut catatan, Indonesia memiliki 17.948 produsen komoditas organik dengan total lahan seluas 208.000 hektare. Pangsa pasar organik yang dimiliki Indonesia adalah 0,4 persen dari pangsa dunia.

Ia menambahkan, berdasarkan data Organic Trade Association (OTA) Indonesia merupakan salah satu produsen utama ekspor produk organik selain India, Ethiopia, Tanzania, Uganda, Peru. Sedangkan negara tujuan ekspor terbesar produk organik perkebunan yaitu Amerika Serikat, Jerman dan Prancis.

Baca juga: Holding Perkebunan Nusantara lepas ekspor teh ke Amerika Serikat

Baca juga: Peneliti: Tanaman aren berpotensi jadi komoditas perkebunan berkelanjutan