Chevron Bentuk Regu Pemadam Kebakaran

id chevron bentuk, regu pemadam kebakaran

Chevron Bentuk Regu Pemadam Kebakaran

Pekanbaru, (Antarariau.com) - PT Chevron Pasific Indonesia Wilayah Riau membentuk regu pemadam kebakaran untuk melakukan upaya pemadaman titik asap di distrik, sekaligus untuk membantu pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

"Ada banyak tim yang bertugas untuk membantu BNPB dalam mengatasi bencana kabut asap seperti yang sebelumnya. Sejumlah fasilitas milik Chevron juga dilibatkan dengan optimal," kata Team Leader SMO Fire dan Emergency Response, Afrizal.

Saat ini, kata dia, ada delapan titik asap (tanpa api) di kawasan Duri Steemflood (DSF), yakni di SDF 8, 10 dan 12.

Menurut dia, kondisinya tidak lagi merupakan kebakaran lahan, melainkan tinggal titik-titik asap yang terus diupayakan pemadamannya.

"Yang jelas, di tempat operasi Chevron tidak ada lagi yang terbakar, namun ada lahan gambut yang berasap, sehingga memerlukan waktu satu hari untuk memadamkan satu titik," katanya.

Afrizal mengatakan, area atau lahan yang terbakar berada pada lokasi-lokasi yang jauh dari akses, dan kawasannya merupakan kawasan gambut dengan kedalaman tiga bahkan lima meter.

Titik bara atau api, kata Afrizal, kemungkinan berada pada dasar gambut sehingga upaya pemadaman atau meminimalisasi asap yang dihasilkannya cukup sulit, dan membutuhkan waktu yang tidak singkat.

"Satu titik ada yang berjarak sekitar 400 hingga 500 meter dari jalan, namun kawasannya merupakan kawasan gambut yang berkedalaman maksimal hingga lima meter," katanya.

Kondisi tersebut menurut dia, cukup menyulitkan tim untuk melakukan upaya maksimal dalam mengatasi persoalan itu.

Walau demikian, kata dia, tim yang ada atau telah dibentuk sejak beberapa pekan lalu, akan terus bekerja secara rutin setiap hari.

Ia menjelaskan, saat ini ada sebanyak 30 orang yang membentuk lima regu pemadam kebakaran lahan khusus distrik DSF.

Upaya maksimal yang dilakukan, kata dia, seharusnya adalah dengan melibatkan alat berat untuk mengorek lahan yang berasap di delapan titik tersebut.

Namun akibat kondisi yang tidak memungkinkan, kata dia, alat berat tidak dapat masuk sehingga upaya pemadaman dilakukan dengan cara manual, tapi tetap melibatkan perangkat atau unit mobil pemadam kebakaran.

"Sedikitnya ada sebanyak lima mobil pemadam kebakaran dan lima unit mobil tangki pegangkut air yang sampai sejauh ini dilibatkan untuk membantu pemadaman di delapan titik tersebut," katanya.

Bahkan sejak tanggal 8 hingga 24 Juli 2013, kata dia, upaya pemadaman terus dilakukan semaksimal mungkin, yakni dimulai pada pukul 07.30 hingga sore hari sekitar pukul 18.00 WIB.

"Saat ini, dengan kerja keras yang kami lakukan, setidaknya tidak lagi ada api atau kebakaran di permukaan lahan. Hanya tinggal asap saja dan akan terus diminimalisasi," katanya.

Manager Komunikasi Chevron, Tiva Permata dihubungi terpisah mengatakan, Chevron sebagai salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) minyak dan gas bumi di Riau akan berupaya membantu pemerintah dalam operasi menanggulangi kabut asap yang merupakan dampak dari peristiwa kebakaran hutan atau lahan.

Selain itu, kata dia, Chevron juga berupaya keras untuk melakukan pemadaman titik kebakaran lahan atau titik asap yang ada di setiap wilayah operasi.

"Setelah mendapat bantuan dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) beberapa waktu lalu, tim pemadam kebakaran Chevron meneruskan usaha pemadaman kebakaran lahan gambut di wilayah DSF (Kota Duri, Bengkalis)," katanya.

Sampai sekarang, kata Tiva, pihaknya tidak tahu dari mana asal api yang membakar lahan gambut itu karena api menjalar di kedalaman tanah.