Kuantan Singingi, (Antarariau.com) - Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau memiliki tiga tokoh yang kiprahnya tidak hanya di di provinsi tapi juga secara nasional dengan menjadi anggota parlemen saat Indonesia baru merdeka.
"Ketiga tokoh ini telah mengharumkan nama daerah hingga ketingkat nasional dan atas prestasi itu sebaiknya pemerintah daerah menjadikan makamnya sebagai situs sejarah," kata Nelly Nailati Ma'arif (60) tokoh masyarakat Kuansing di Jakarta di Taluk Kuantan kepada Antara.
Ketiga tokoh tersebut adalah Syech Muhammad Hadi, Buya Ma'rifat Mardjani dan Hj Fatimah Hadi saat ini makamnya berada di Desa Sei Ala, Kecamatan Hulu Kuantan, Provinsi Riau. Dimakamkan dipemakaman keluarga terletak berkisar 25 km dari pusat kota Taluk Kuantan atau 165 Km dari Provinsi Riau menuju perbatasan Sumbar- Riau.
Dikatakannya, daerah yang besar adalah daerah yang menghargai sejarah dan menjadikannya sebuah aset berharga. Ketiga tokoh besar ini memiliki peranan yang sangat penting dalam perjuangan daerah Kuansing bahkan provinsi yang sudah dikenal di nusantara.
"Ketiga tokoh besar ini memiliki peranan masing masing disaat perjuangan kemerdekaan Indonesia pada saat Presiden pertama RI Sukarno," sebutnya.
Dijelaskan Nelly yang juga seorang dosen di Jakarta itu, bahwa Syech Muhammad Hadi adalah tokoh dan ulama besar di Sumatera berkisar 200 tahun lalu, yang mengembangkan agama islam di daerah ini.
Ke ilmuannya diperoleh bukan saja dari pondok pondok pesantren di Sumatra, Jawa bahkan lama bermukim di Makkah dan Madinah. Setelah itu ia menjadi mukti Kerajaan Indragiri sebelum pemekaran wilayah Kuansing.
Sementara Buya Ma'rifat Mardjani adalah tokoh pertama pencetus dan pendiri provinsi Riau pada saat menjadi anggota parleman RI di Jakarta, meminta agar provinsi Riau berdiri sendiri terpisah dari Sumatra bagian Tengah yang berpusat di Bukit Tinggi.
"Tokoh satunya HJ Fatimah Hadi adalah satu- satunya putri Kuansing dan Putri Riau selain ikut berjuang sebagai veteran RI untuk kemerdekaan Indonesia juga merupakan Dosen Universitas Lancang Kuning pada masa itu, Fatimah Hadi dilahirkan di Kota Makkah dan belajar agama di sana hingga menamatkan sekolah dasar di Makkah," terangnya.
Akhir dari perjuangannya Hj Fatimah mendirikan pondok pesantren di Desa Sei Ala Kecamatan Hulu Kuantan, Riau dengan nama Pondok Pesantren Darun Najah. Dengan ketokohannya ia telah meraih penghargaan dari Gubernur Riau HM Rusli Zainal sebagai tokoh peraih baiduri wanita pejuang. (Asripilyadi)