Jakarta (ANTARA) - Produsen otomotif asal Swedia, Volvo yang memiliki pabrik di Rusia mengabarkan bahwa mereka telah menghentikan penjualan kendaraan di Rusia akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Tidak hanya Volvo, Scania juga mengikuti jejak dari Volvo yang menyatakan bahwa mereka juga akan menghentikan penjualan kendaraan-kedaraan mereka di pasar otomotif Rusia.
"Mempertimbangkan potensi risiko yang terkait dengan perdagangan bahan dengan Rusia dan sanksi yang diberlakukan oleh AS dan UE, Volvo Cars tidak akan memasok mobil ke pasar Rusia sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata juru bicara perusahaan Ben Foulds, dikutip dari kantor berita TASS, Rabu.
Baca juga: Volvo awali 2021 dengan kenaikan jumlah penjualan 30,2 persen
Menurut data yang diberikan oleh Volvo Cars, pasar otomotif Rusia menyumbang penjualan sekitar 1,3 persen dari penjualan secara global. Scania menghentikan pengiriman mobil dan suku cadang ke Rusia minggu lalu, kata Erik Bratthall dari layanan pers perusahaan.
"Hubungan dengan klien penting untuk Scania tetapi nilai Scania lebih penting dalam hal ini," katanya.
Toko IKEA di Rusia buka tetapi tutup di Ukraina. "Kami menutup toko di Ukraina karena kami tidak dapat menjamin keamanan karyawan kami. Sebenarnya, toko kami di Rusia buka saat ini tetapi kami terus mencermati perkembangan dan siap bertindak sesuai dengan itu," tutup layanan pers perusahaan tersebut.
Baca juga: Volvo Cars ajak pengembang Android buat aplikasi untuk mobil
Baca juga: Volvo investasi senilai Rp1,1 triliun geber mobil listrik