Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan pengembangan teknologi super grid akan meningkatkan konektivitas sistem kelistrikan antarpulau untuk berbagi sumber energi terbarukan yang bersih dan ramah lingkungan.
"Pengembangan super grid diharapkan dapat mengatasi divergensi antara sumber energi terbarukan dan lokasi permintaan listrik yang tinggi," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Kamis.
Kementerian ESDM berencana mulai mengembangkan super grid pada tahun 2025 untuk meningkatkan penetrasi energi terbarukan yang menghubungkan listrik di setiap pulau di Indonesia.
Super grid adalah jaringan transmisi area luas yang umumnya lintas benua atau multinasional. Jaringan ini memungkinkan perdagangan listrik dalam jumlah besar melintasi jarak yang jauh.
Teknologi ini dapat mendukung program transisi energi nasional yang dapat mengatasi keterbatasan energi surya dan energi angin. Tak hanya itu, super grid juga dianggap sebagai teknologi kunci untuk mengurangi emisi karbon yang dapat menyebabkan pemanasan global.
"Pengembangannya akan mampu mengurangi dampak intermittency dari pembangkit energi terbarukan variabel yang semakin meningkat dan membuat peluang untuk mengekspor listrik ke negara-negara ASEAN," kata Arifin.
Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, proyek infrastruktur super grid yang telah masuk ke dalam daftar pembangunan adalah interkoneksi 150 kV Sumatera-Bangka pada 2022, interkoneksi 500 kV Sumatera-Malaysia pada 2030 yang didukung oleh ASEAN Power Grid, interkoneksi 150 kV Kalimantan pada 2023, interkoneksi 150 kV Sulawesi Bagian Utara-Sulawesi Bagian Selatan pada 2024.
Untuk jangka pendek 2021-2025, PLN akan fokus pada keandalan, efisiensi, pengalaman pelanggan, dan produktivitas jaringan. Sedangkan mulai 2026, PLN akan fokus pada ketahanan, keterlibatan pelanggan, keberlanjutan, dan self-healing.