Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau kini menemukan sebanyak 208 kasus "probable" varian Omicron atau kasus konfirmasi COVID-19 disertai hasil skrining pemeriksaan laboratorium Omicron positif.
"Untuk pemeriksaan 'probable' Omicron dilakukan oleh Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad," kata Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Drs. H. Masrul Kasmy, M.Si dalam pernyataan di Pekanbaru, Sabtu.
Ia menjelaskan kasus probable varian Omicron yaitu kasus konfirmasi COVID-19 yang hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan positif S-Gene Target Failure (SGTF) atau uji deteksi Single Nucleotide Polymorphism (SNP) berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR) mengarah ke varian Omicron.
Sedangkan, kasus konfirmasi varian Omicron adalah pasien positif COVID-19 dengan hasil pemeriksaan sekuensing positif Omicron SAR-COV-2.
"Diagnosis pasti Omicron hanya bisa dilakukan dengan pemeriksaan sekuensing oleh Badan Litbangkes Kemenkes di Jakarta. Berdasarkan surat dari Badan Litbangkes Nomor: SR.01.07/2/2497/2022, tanggal 31 Januari 2022 dinyatakan 1 (satu) kasus terkonfirmasi Omicron. Kasus tersebut merupakan pelaku perjalanan luar Provinsi Riau," katanya.
Menyikapi hal tersebut, katanya, Pemprov Riau mengambil langkah-langkah pencegahan dan pengendalian. Di antaranya, melakukan upaya peningkatan testing, "tracing", dan "treatment" (3 T) serta percepatan vaksinasi pada semua kelompok sasaran.
Kemudian melaksanakan pengetatan dan pengawasan bagi pelaku perjalanan melalui darat, laut dan udara dari atau keluar Provinsi Riau (melalui E-HAC).
"Melakukan pengawasan bagi fasilitas kesehatan penyedia layanan pemeriksaan antigen dan PCR," katanya.
Selain itu, Dinas Kesehatan Provinsi Riau juga mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas isolasi terpusat (isoter) bagi masyarakat yang terkonfirmasi COVID-19. Jika ada kasus konfirmasi positif COVID-19 dengan bergejala sedang dan berat dilakukan perawatan di RS Rujukan se-Provinsi Riau. Biaya perawatan dan obat-obatan disediakan Pemerintah.
"Kami juga mengimbau kepada semua daerah agar melakukan pengetatan terhadap mobilitas masyarakat sesuai dengan level PPKM," katanya.
Kemudian mengoptimalkan tim mitigasi dan komunikasi perubahan perilaku untuk peningkatan edukasi masyarakat terkait protokol kesehatan mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak fisik aman serta mengatur pola Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sesuai dengan level PPKM dan hasil surveilans PTM.
"Dengan dukungan semua pihak, Provinsi Riau siap menghadapi peningkatan kasus COVID-19," demikianMasrulKasmy.
Pemrov Riau temukan 208 kasus "probable" Omicron berdasarkan skrining labor
"Kami juga mengimbau kepada semua daerah agar melakukan pengetatan terhadap mobilitas masyarakat sesuai dengan level PPKM," katanya.