Pelaku Perampokan BRI (Penembak Polisi) Berpangkat Briptu (bagian 2)

id pelaku perampokan, bri penembak, polisi berpangkat, briptu bagian 2

Pelaku Perampokan BRI (Penembak Polisi) Berpangkat Briptu (bagian 2)

Pelaku Gagal dan Tertembak

Pekanbaru, (antarariau.com) - Kabid Humas Polda Riau AKBP Hermansyah melanjutkan kisah oknum polisi pelaku perampok BRI Pantai Cermin, Kabupaten Kampar. Saat insiden "koboy" berlangsung, akhirnya Briptu S merasa rencana perampokannya telah gagal.

Pelaku kemudian bergegegas melarikan diri dengan menggunakan mobil Toyota Avanza bernomor polisi BM 38 T warna silver.

Ketika itu, Aiptu Maryono yang tengah mengalami luka cukup parah dibagian kepala, tetap nekat mengejar pelaku bersama-sama dengan Briptu Dedi dan masyarakat sekitar.

Maryono ketika itu kata Hermansyah, juga sempat meminta sejumlah warga untuk menghubungi via telepon pos polisi terdekat untuk membantu pengejaran terhadap pelaku.

"Tanpa harus menunggu bantuan dari petugas lainnya, Maryono dan Briptu Dedi serta sejumlah warga tetap saja mengejar pelaku," katanya.

Saat aksi kejar-kejaran itu, demikian Hermansyah, tepatnya di jalur Kecamatan Tapung, di sekitaran Desa Sungai Tibam, mobil yang dikendarai pelaku 'nyungsep' ke parit dan pelaku keluar melarikan diri.

Pada saat itu, kata Hermansyah, antara pelaku dengan Briptu Dedi serta Aiptu Maryono sempat terjadi baku tembak, namun tidak ada anggota polisi yang tertembus peluru pelaku.

"Hingga pada akhirnya, sekitar beberapa menit kemudian, bantuan personel kepolisian terdekat datang membantu mengejar pelaku," katanya.

Hermansyah menjelaskan, pelaku yang terus melakukan perlawanan akhirnya dapat dilumpuhkan dengan timah panas yang menembus kedua kakinya.

Setelah dilakukan pengecekan terkait identitasnya, kata Hermansyah, ternyata pelaku merupakan seorang anggota Polisi Perairan Polres Kabupaten Pelalawan yang menetap di Pekanbaru.

Pada saat kritis itu, kata dia, pelaku kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan. Sementara korban, Aiptu Maryono, dilarikan sementara ke RS Eka Hospital dan kemudian dirujuk ke RS Bhayangkara Polda Riau di Pekanbaru.

"Sampai saat ini, penyelidikan masih terus dilakukan. Dalam perawatan baik korban maupun pelaku, dijaga ketat oleh petugas dari Provost maupun unit Sabara," demikian Hermansyah.