Lubukbasung (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Agam mencatat kelahiran anak sapi melalui program Sapi Kerbau Andalan Komoditas Negeri (Sikomandan) sebanyak 4.970 ekor dari target 3.500 ekor pada 2021.
"Kelahiran anak sapi meningkat 1.470 ekor dari target selama 2021," kata Kepala Dinas Pertanian Agam, Arief Restu di Lubukbasung, Kamis.
Ia mengatakan, program Sikomandan ini langkah nyata untuk mengakselerasi pertumbuhan populasi sapi atau kerbau, melalui Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik.
Berdasarkan data realisasi IB pada 2021, tambahnya tercatat 9.791 ekor induk sapi mendapatkan kawin suntik.
Jumlah ini melampaui target yang ditetapkan sebanyak 8.100 ekor.
"Pelayanan IB itu diberikan secara gratis dan tidak dipungut biaya,” katanya.
Ia menambahkan, capaian ini tidak terlepas dari peran dan kerja keras petugas di lapangan, sebagai ujung tombak dalam mendukung program Sikomandan.
Ia mengapresiasi kinerja petugas di lapangan, meski kondisi masih pandemi tapi tidak menyurutkan semangat mereka untuk mengambil bagian dalam menyukseskan program ini.
Dalam memberikan pelayanan IB, petugas juga memberikan penyuluhan bagaimana cara mengamati sapi birahi dan perawatan ternak yang baik pada peternak.
Kemudian petugas juga akan melakukan pemeriksaan IB apakah berhasil atau tidak 30 hari setelah penyuntikan.
"Ini edukasi yang diberikan petugas agar program itu berjalan dengan baik," katanya
Ia menambahkan, jumlah kelahiran dikalikan dengan harga rata-rata per ekornya Rp7 juta, maka sekitar Rp34 miliar uang bergulir di peternak.
Tentu ini akan dapat meningkatkan ekonomi peternak di Agam ke depan.
Kelahiran anak sapi program Sikomandan di Agam capai 4.970 ekor
"Pelayanan IB itu diberikan secara gratis dan tidak dipungut biaya,