Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak tiga nelayan Aceh yang sempat tenggelam di perairan Selat Malaka, Malaysia dipulangkan ke Aceh usai menjalani 10 hari karantina COVID-19 di Wisma Atlet Pademangan, Jakarta.
"Mereka dipulangkan dari Jakarta hari ini, melalui Bandara Soekarno-Hatta, berangkat sekitar pukul 11.55 WIB tadi," kata Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) Almuniza Kamal, dalam keterangannya yang diterima di Banda Aceh, Kamis.
Tiga nelayan Aceh tersebut tiba di Indonesia pada Sabtu, 25 Desember 2021 lalu, namun harus menjalani karantina COVID-19 terlebih dahulu sebelum dipulangkan ke Aceh.
Almuniza mengatakan, ketiga nelayan itu sebelumnya mengalami musibah tenggelamnya perahu di perairan Selat Malaka, pada 12 Desember 2021, dan diselamatkan awak kapal Kontainer MV Kota Singa berbendera Singapura.
Musibah itu terjadi saat para nelayan tersebut sedang mencari ikan. Lalu perahu yang digunakan dihantam ombak besar sehingga pecah dan tenggelam.
"Ada sekitar 15 jam mereka terombang-ambing di lautan menggunakan galon air untuk pelampung," ujarnya.
Setelah kapal kontainer itu bersandar di Port Klang Malaysia, ketiga nelayan itu didatangi Satgas Perlindungan KBRI Kuala Lumpur yang terdiri dari Atase Perhubungan dan Fungsi Konsuler Perlindungan guna melakukan pertemuan.
Adapun ketiga nelayan Aceh itu yakni Prasetyo (24), Hendra Syah Putra (23) dan Musliyadi (40). Ketiganya berasal dari Dusun kenangkung, Kelurahan Muka Sungai Kuruk, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang.
"Selain karantina, ketiga nelayan ini juga terlebih dahulu menerima divaksin hingga tahapan kedua di Jakarta," kata Almuniza.
Mewakili Pemerintah Aceh, Almuniza dan masyarakat Aceh berterima kasih kepada awak Kapal kontainer MV Kota Singa, KBRI Kuala Lumpur, Kementerian Luar Negeri RI, KKP, BP2MI serta unsur lainnya karena telah membantu penyelamatan dan mengurus pemulangan para nelayan tersebut.
Tiga nelayan Aceh dari Malaysia dipulangkan usai 10 hari karantina COVID-19
"Selain karantina, ketiga nelayan ini juga terlebih dahulu menerima divaksin hingga tahapan kedua di Jakarta," kata Almuniza.