Palembang (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta Pemerintah Kota Palembang mengeluarkan kebijakan untuk mendorong penggunaan transportasi massal.
Menhub di Palembang, Kamis, setelah menggelar rapat dengan Gubernur Sumsel Herman Deru dan Wali Kota Palembang Harnojoyo, mengatakan, kebijakan itu di antaranya memberikan harga terjangkau dan memperbaiki rute moda pengumpan (feeder).
Selain itu, pemkot juga diharapkan dapat memberikan alternatif pembayaran bagi masyarkaat.
“Harapannya pada bulan mendatang sudah ada policy-nya (kebijakan), dan harus dipastikan bahwa semua berjalan,” kata Budi.
Ia menjelaskan Kemenhub mendorong peningkatan penggunaan moda transportasi massal ini karena Palembang diharapkan menjadi contoh di Tanah Air.
Sejauh ini Palembang menjadi satu-satunya kota yang memiliki moda transportasi terlengkap mulai dari Light Rail Transit (LRT), bus, mobil angkutan umum dan bus air.
Jika model ini berhasil di Palembang dengan indikator dapat mendongkrak tingkat penggunaan maka pemerintah pusat akan menerapkannya di kota-kota lain.
Untuk itu dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah di daerah seperti arahan yang disampaikan Presiden selama ini, kata dia.
Sementara Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan Kota Palembang diakui sudah memiliki moda transportasi massal yang nyaman dan modern.
Hanya saja, perlu dilakukan inovasi untuk mendorong masyarakat bersedia menggunakannya. Jika tidak, maka Kota Palembang ini akan mengalami kepadatan lalu lintas yang menggangu di setiap jam sibuk (pagi hari dan sore hari)
“Perlu dilakukan terobosan, seperti kita ketahui juga akses keluar Tol Palindra dan Tol Kayuagung Palembang Betung (Kapalbetung) tertumpuk ke Palembang,” kata Herman Deru.
Sementara itu, Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan pihaknya akan membuat beragam terobosan untuk meningkatkan penggunaan moda transportasi massal tersebut.
Salah satunya, pemkot mulai mengkaji perubahan rute angkutan umum, penambahan feeder, hingga pengintegrasian seluruh moda transportasi termasuk dengan moda transportasi berbasis online.
Selain itu, pemkot juga mengharapkan pemerintah pusat merealisasikan program subsidi bagi pelajar senilai Rp25.000 per orang untuk penggunaan transportasi massal mulai Februari 2022.
“Rute bus yang mulai dilayani oleh BRT maupun feeder service dair 8 rute akan dikolaborasikan menjadi 5 rute. Mudah-mudahan, awal Februari ini rute baru yang terhubung ke LRT sudah terlaksana,” kata Harnojoyo.
Melalui upaya ini, ia melanjutkan, berdasarkan pernyataan Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Prof Erika Buchari maka akan mendongkrak tingkat pengunaan hingga 60 persen.
Sementara, saat ini karena dipengaruhi pandemi, untuk moda transprotasi Bus TransMusi hanya 6,9 persen, kata Harnojoyo.