Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) mendapat alokasi KUR sebesar Rp38 triliun atau naik 22,7 persen dari alokasi tahun lalu Rp 30,95 triliun dan akan semakin fokus menggarap bisnis UMKM.
"Kami cukup yakin untuk penyaluran KUR akan sesuai alokasi pemerintah. Terlebih, kami melihat permintaan dan kinerja KUR BNI yang sangat baik,” kata Direktur Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Sis Apik menuturkan alokasi KUR untuk BNI tersebut akan dimanfaatkan untuk membantu menjaga momentum pertumbuhan segmen UMKM BNI yang saat ini tengah mengalami peningkatan permintaan kredit yang kuat.
BNI juga akan memanfaatkan alokasi KUR untuk mendorong pertumbuhan usaha kecil di sektor komoditas pada 8 klaster unggulan, hal ini sejalan dengan arahan dari pemerintah untuk membangun industri UMKM yang kuat melalui strategi klaster.
“Melalui pendekatan strategi tersebut kami yakin dapat meningkatkan kontribusi dalam mendorong realisasi target pembiayaan kepada UMKM sebesar 30 persen di tahun 2024 sesuai dengan apa yang telah dicanangkan pemerintah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sis Apik mengatakan, BNI sebagai bank internasional memiliki strategi tersendiri dalam pengembangan segmen UMKM. Perseroan fokus untuk mendorong UMKM go produktif, go digital, dan go global.
BNI lebih menitikberatkan pada peningkatan kinerja UMKM untuk mendorong segmen tersebut naik kelas, meningkatkan adopsi digitalnya serta membuka peluang lebih besar untuk ekspor. BNI juga mendorong pembiayaan berbasis ekosistem dan rantai pasok untuk memastikan pertumbuhan kinerja UMKM lebih berkesinambungan.
“Kami pun memiliki program pembinaan dan pengembangan bagi UMKM untuk menjawab semua isu-isu yang mereka hadapi baik proses kredit, teknologi, serta pengembangan kapabilitas tata kelola bisnis,” tutur dia.
Lebih lanjut ia memaparkan BNI memiliki tiga fokus strategi untuk mendorong UMKM naik ke level internasional. Pertama, memberdayakan UMKM Ekspor serta Diaspora, di mana BNI tidak hanya menggarap para pelaku UMKM untuk melakukan ekspansi bisnis keluar negeri, tetapi juga mendorong pengembangan usaha para warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri atau diaspora.
Kedua, menciptakan ekosistem bisnis unggulan dengan 8 klaster prioritas yakni klaster padi, klaster jagung, klaster sawit, klaster tebu, klaster jeruk, klaster tanaman hias, klaster kopi, dan klaster porang.
Ketiga, membentuk Digital Value Chain, dimana BNI memberikan dukungan menyeluruh melalui pembiayaan hingga pendampingan para mitra BNI dari hulu ke hilir.
Berita Lainnya
Menteri Koperasi dan UKM: Kenaikan alokasi KUR Rp373 triliun BNI langkah tepat perkuat UMKM nasional
06 January 2022 18:52 WIB
BNI andalkan klasterisasi pertajam penyaluran KUR
10 September 2021 13:26 WIB
Penyaluran KUR BNI bagi pekerja migran RI capai Rp12,77 miliar
04 July 2021 22:33 WIB
Pemerintah dan BNI dorong efektivitas Kartu Prakerja melalui KUR
05 June 2021 13:59 WIB
BNI dukung alumni prakerja jadi wirausaha melalui KUR
08 April 2021 20:23 WIB
Turunkan Suku BUnga, BNI Salurkan KUR Rp11,5 Triliun bagi UMKM
12 April 2016 11:06 WIB
BNI Bengkalis Permudah Masyarakat Peroleh KUR, Syaratnya KTP-KK saja
15 March 2016 11:10 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB