Jakarta (ANTARA) - PT Telkom Indonesia (Persero) mengambil alih saham PT Sigma Tata Sadaya dan melakukan inbreng Hyperscale Data Center (HDC).
Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya menyampaikan bahwa aksi korporasi ini sebagai salah satu langkah penting dalam upaya transformasi perusahaan yang diharapkan dapat menjadikanTelkom Grouplebih fokus dalam peningkatan kapabilitas dan value bisnis data center yang lebih optimal di masa mendatang.
“Bisnis data center merupakan bisnis yang dibutuhkan untuk mendukung perkembangan ekonomi digital, e-commerce yang diproyeksikan akan terus berekspansi sehingga kami meyakini kebutuhan data center akan terus mencatatkan pertumbuhan positif,” ujar Budi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Telkom terus memperkuat bisnis data center (DC) melalui anak usahanya, PT Sigma Tata Sadaya (STS), dengan melakukan penyertaan modal dalam bentuk cash dan non-cash berupa aset (inbreng) tanah, bangunan, dan perangkat Hyperscale Data Center (HDC).
Hal ini ditandai dengan penandatanganan Akta Pengambilalihan Saham PT STS & Akta Inbreng Tanah, Bangunan, dan Perangkat HDC yang masih dalam tahap konstruksi antara Telkom dengan STS, pada akhir tahun 2021 yang dilakukan secara hybrid dengan protokol kesehatan yang ketat.
Hadir secara fisik dalam acara tersebut Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi dan Direktur STS Andreuw Th.A.F. Sedangkan melalui video conference, hadir Direktur Network & IT Solution Telkom Herlan Wijanarko dan Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya.
Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi menyampaikan bahwa konsolidasi data center ke dalam satu entitas (Data Center Co.) yang langsung berada di bawah Telkom merupakan bentuk keseriusan perusahaan dalam mengelola aset data center dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan.
Sementara itu, Direktur Network & IT Solution Telkom Herlan Wijanarko menyampaikan bahwa saat ini STS siap berperan sebagai entitas Data Center Co.
TelkomGroup melalui aset HDC yang merupakan modal utama untuk menarik calon pelanggan. Dengan kapasitas total HDC yang dibangun secara bertahap sebesar 75MW, dan ke depannya akan dikonsolidasikan juga dengan seluruh data center di TelkomGroup, diharapkan dapat meraih market secara masif dengan dukungan jaringan fiber optic triplehoming terkuat yang dimiliki oleh TelkomGroup.
Setelah transaksi ini, STS resmi menjadi anak perusahaan yang langsung berada di bawah Telkom (direct subsidiary) dengan kapasitas dan kemampuan melayani pelanggan yang lebih luas. STS yang dicita-citakan sebagai New DC Company dari TelkomGroup dinakhodai oleh Andreuw Th.A.F yang telah lama memiliki pengalaman di industri data center dengan standar Internasional di Telin Singapura.
Kesuksesan dalam membangun Data Center Telin-3 dengan standar Tier-III dan Tier-IV ready di Jurong, Singapore, dan memimpin Telin Singapore, itulah yang akan diimplementasikan ke tanah air. Hal ini menjadi salah satu langkah TelkomGroup melalui STS untuk memberikan value terbaik bagi para stakeholder, serta untuk mengukuhkan diri sebagai perusahaan digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat.
Berita Lainnya
PT Telkom Riau-IZI bangun sumber air bersih di pesantren Siak
17 July 2024 20:50 WIB
Presiden "groundbreaking" pembangunan kantor Telkom dukung kota pintar di IKN
01 March 2024 14:37 WIB
PT Telkom Indonesia dan OMT Lifestyle kerja sama bawa pariwisata RI berkelas dunia
07 February 2023 13:06 WIB
Telkom kembangkan metaverse khazanah lokal bernama metaNesia
29 July 2022 10:23 WIB
Analis: Tujuan utama investasi Telkom di GoTo untuk menunjang bisnis perseroan
14 June 2022 10:06 WIB
Bupati Inhu harap PT Telkom dapat jangkau seluruh desa
13 June 2022 15:42 WIB
Anak usaha PT Telkom Indonesia jalin kemitraan strategis dengan Telekom Malaysia
22 April 2022 10:15 WIB
Terima kunjungan GM Telkom Riau, Kasmarni minta layanan lebih ditingkatkan
06 April 2022 19:10 WIB