Boyolali, Jateng (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia mengapresiasi Kabupaten Boyolali memiliki angka stunting terendah di Jawa Tengah, yakni di bawah 10 persen.
"Kami mengapresiasi Kabupaten Boyolali yang memiliki angka stunting terendah di Jateng yakni di bawah 10 persen," kata Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo, dalam acara peluncuran pendampingan, konseling, dan pemeriksaan kesehatan bagi para calon pengantin, di Boyolali, Rabu.
Banyaknya kasus stunting di Indonesia, membuat BKKBN RI melakukan pencegahan sedini mungkin. Salah satunya dengan meluncurkan pendampingan, konseling, dan pemeriksaan kesehatan dalam tiga bulan sebagai upaya pencegahan stunting dari hulu kepada calon pengantin.
Hasto Wardoyo menjelaskan stunting bisa dicegah dari sebelum hamil sehingga kasus ini dapat tertangani dengan baik. Stunting sangat berpengaruh pada pertumbuhan anak serta berpengaruh pada kemampuan intelektual dan kualitas hidup pada anak.
Hasto Wardoyo menjelaskan berdasarkan input pengukuran dan penimbangan di elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM) pada 2020 angka stunting di Kabupaten Boyolali mencapai 9,02 persen atau sekitar 5.000 balita. Kemudian pada 2021 ini dari 50.403 balita yang diukur ada penurunan di angka 8,9 persen atau sebanyak 4.172 balita.
"Angka stunting di Boyolali bisa menjadi contoh, sudah di bawah 10 persen. Ini luar biasa. Saya berharap ini, bisa menjadi contoh secara nasional, pemeriksaan tiga bulan sebelum nikah," kata Hasto.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam membuka acara peluncuran mengatakan pihaknya menyambut baik atas program BKKBN RI tersebut. Pemeriksaan kadar Hb, pengukuran lingkar lengan atas, tinggi badan, dan berat badan tersebut dinilai merupakan langkah awal untuk generasi yang lebih baik tanpa stunting.
"Program BKKBN ini, menurut saya sangat bagus, kalau kami bisa deteksi sejak awal maka pengendalian stunting akan cukup bagus. Hitungannya kalau seluruh Jawa Tengah kurang lebih 500.000 setahun orang hamil maka kurang lebih 20 persen yang bermasalah dapat dicari," kata Ganjar.
Sementara Bupati Boyolali M. Said Hidayat menyampaikan terima kasih karena Boyolali ditunjuk acara peluncuran pendampingan, konseling, dan pemeriksaan kesehatan bagi para calon pengantin. Dia juga berterima kasih atas capaian angka stunting di Kota Boyolali.
"Ha ini, langkah yang baik dan Kabupaten Boyolali sangat mendukung atas apa yang dilakukan. Kami berharap Boyolali dalam hitungan tahun demi tahun stunting terus menurun dan ke depan menjadi nol stunting," kata Bupati.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB