Kupang (ANTARA) - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, melaporkan para nelayan di daerah itu saat ini berhenti melaut dan mengamankan kapal mereka akibat kondisi cuaca ekstrem yang tengah melanda NTT.
"Kapal pole and line, hand line, dan juga lampara yang bermangkal di Kota Kupang saat ini tidak melaut, mereka parkir untuk berlindung di sekitar perairan Pulau Semau," kata Kepala Seksi Komunikasi dan Informasi HNSI Kota Kupang Abdul Wahab Sidin ketika dihubungi di Kupang, Minggu.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan dampak ekstrem berupa hujan deras dan angin kencang terhadap aktivitas melaut para nelayan di Kota Kupang.
Wahab Sidin menjelaskan saat ini pihak otoritas terkait juga tidak mengeluarkan surat izin berlayar bagi kapal nelayan hingga 4 Januari 2022 akibat cuaca ekstrem.
"Dengan demikian kapal-kapal nelayan juga tidak bisa beroperasi untuk sementara waktu hingga izin bisa diterbitkan kembali," katanya.
Sebagian besar nelayan, kata dia, mengamankan kapal di sekitar perairan Pulau Semau, Kabupaten Kupang, karena tidak ingin mengalami kerusakan kapal seperti saat badai siklon tropis Seroja pada April 2021 lalu.
"Saat badai Seroja ratusan kapal nelayan rusak bahkan ada yang hilang hingga saat ini, sehingga nelayan juga masih trauma," katanya.
Sebelumnya Meteorologi Kepala Stasiun El Tari Kupang Badan Meteorologi Geofisika (BMKG) Agung Sudiono Abadi menyampaikan peringatan dini cuaca ekstrem akibat suspect area bibit siklon tropis yang muncul di Laut Arafuru dan Laut Timor.
Kemunculan suspect area ini terindikasi semakin menguat dalam dua atau tiga hari ke depan sehingga memberikan dampak tindak langsung terhadap cuaca ekstrem di NTT berupa hujan deras dan angin kencang di NTT.
Kondisi ini juga berdampak pada angin kencang dan gelombang tinggi di laut sehingga membahayakan keselamatan pelayaran termasuk kapal-kapal nelayan, katanya.
Ia mengimbau masyarakat termasuk para nelayan agar tetap waspada agar dampak kerugian akibat cuaca ekstrem bisa diminimalisir.
Agung menyarankan masyarakat di NTT untuk terus memantau perkembangan informasi dan peringatan dini cuaca ekstrem BMKG melalui layanan informasi cuaca 24 jam Stasiun Meteorologi El Tari Kupang dengan nomor kontak (0380) 881613, whatsapp 081139404264 atau mengakses aplikasi IOS dan android Info BMKG.
Berita Lainnya
Warga Kota Bogor diimbau untuk pangkas pohon tinggi, antisipasi cuaca ekstrem
11 November 2024 16:48 WIB
Anggota DPRD Riau minta pemprov antisipasi cuaca ekstrem
28 October 2024 15:06 WIB
Pemerintah Rumania keluarkan peringatan soal panas ekstrem dan cuaca buruk
22 August 2024 13:14 WIB
Mentan yakin Indonesia bisa antisipasi krisis pangan akibat cuaca ekstrem
05 August 2024 17:12 WIB
BPBD imbau warga untuk waspadai cuaca ekstrem di Natuna pada 9-11 Juni
08 June 2024 13:58 WIB
Indonesia manfaatkan WWF untuk dalami pengelolaan prediksi cuaca untuk hadapi iklim ekstrem
27 April 2024 14:29 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif minta waspadai cuaca ekstrem selama periode Idul Fitri
05 April 2024 14:26 WIB
Ketika laut menghangat, waspadai potensi cuaca ekstrem dan badai
22 March 2024 13:33 WIB