Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau Syamsuar menandatangani nota kesepakatan antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dengan BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Riau, Sumbagteng Jambi, terkait kepesertaan Program JKN KIS bagi penduduk Pekerja Bukan Penerima Upah dan Bukan Pekerja (PBPU-BP).
"Program JKN-KIS ini memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Riau dan Pemprov Riau telah menyiapkan anggaran untuk tahun 2022 sebesar Rp206 miliar," kata GubernurSyamsuar di Pekanbaru, Rabu.
Gubernur Syamsuar menyebutkan jumlah peserta yang dibantu melalui Program JKN-KIS tersebut tiap tahun semakin bertambah, disesuaikan dengan jumlah masyarakat yang dibantu.
Selama tiga tahun, katanya, sejak ia bertugas tahun 2019 sampai 2021, sudah mencapai lebih dari Rp519 miliar. Untuk pembayaran premi BPJS Kesehatan bagi PBPU-BP adalah dengan porsi sharing budget (pembagian anggaran) 55 persen dari APBD Pemprov Riau dan 45 persen lainnya dialokasikan dari APBD kabupaten/kota se Provinsi Riau.
"Sebelumnya 50-50 persen atau Pemrov Riau menanggung 50 persen dan kabupaten/kota 50 persen. Akan tetapi karena kabupaten/kota juga ingin meminta bantuan dari APBD Provinsi Riau, maka akhirnya ditambah lagi 5 persen, sehingga 55 persen dari provinsi dan 45 persen kabupaten/kota," katanya.
Ia berharap dengan adanya bantuan tersebut dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat Riau yang miskin dan membutuhkan pelayanan kesehatan, dapat terlayani dengan baik.
Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Riau Sumbagteng Jambi, dr Eddy Sulistijanto Hadie mengucapkan terima kasih atas kerja sama Pemprov Riau dan BPJS Kesehatan. Ia juga mengapresiasi atas bantuan Gubernur Riau, sehingga pembayaran BPJS Kesehatan Program JKN ini berjalan lancar untuk Provinsi Riau.
"Saat ini masyarakat Riau yang tercover dari BPJS Kesehatan sebanyak 5.073.367 jiwa dari total jumlah penduduk 6,3 juta jiwa. Selain itu pembayaran klaim ke RS sudah lancar, sejak tahun 2020 kami tidak ada lagi tunggakan pembayaran ke RS dan Pemprov Riau termasuk yang paling bagus pembayarannya," kata Eddy.
