Kuala Lumpur (ANTARA) - Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) Markas Besar Maritim Johor menyatakan 14 korban selamat kapal tenggelam di perairan Johor Bahru, Rabu (15/12), masih ditahan di Pos Tanjung Sepang dan belum dilakukan serah terima karena swab test belum selesai.
MMEA menyatakan hingga Rabu pukul 20.30 waktu setempat tidak ditemukan korban tambahan.
Pencarian masih berlangsung dan tidak ditangguhkan. Pencarian pada Rabu malam di pesisir pantai oleh tim MMEA dan tim beranggotakan 10 orang dalam radius 7 kilometer.
Pencarian di laut dilakukan oleh KM Tegas. Namun, sejauh ini belum ditemukan temuan baru.
Selain itu, pesawat MMEA melakukan pencarian di sektor pencarian dan selesai pada pukul 17.00 waktu setempat. Akan tetapi, tidak ada korban baru yang ditemukan.
Pusat pelayanan kesehatan telah didirikan di Pantai Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor.
Disebutkan pula bahwa korban yang ditemukan sebanyak 25 warga negara Indonesia. Sebanyak 14 orang selamat terdiri atas dua wanita dan 12 pria.
Dalam pernyataan MMEAmenyebutkan 11 orang tewas terdiri atas empat jenazahwanita dan tujuh laki-laki.
Sementara itu, sebanyak 25 orang diperkirakan masih hilang.
Berita Lainnya
RI-Malaysia bentuk satgas percepat integrasi penempatan PMI
11 May 2024 19:57 WIB
Malaysia mengutuk keras serangan Israel di tengah upaya gencatan senjata
08 May 2024 17:02 WIB
Wisman berkunjung ke Riau 39.241 orang, dominan asal Malaysia.
07 May 2024 19:58 WIB
Warga Malaysia ini masuk Indonesia secara ilegal, ini yang dilakukan Kemenkumham Riau
02 May 2024 16:58 WIB
Dua unit helikopter Angkatan Laut Kerajaan Malaysia jatuh, 10 awaknya tewas
23 April 2024 13:14 WIB
AirAsia batalkan penerbangan ke Kota Kinabalu, Malaysia akibat erupsi
20 April 2024 10:15 WIB
53 rumah WNI bakal direlokasi pasca-kesepakatan batas Indonesia - Malaysia
18 April 2024 16:22 WIB
Pelabuhan Dumai masih jadi pilihan favorit masyarakat Riau ke Malaysia
17 April 2024 16:47 WIB