Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga batu bara acuan bulan ini sebesar 159,79 dolar AS per ton, 55,22 dolar AS atau 25,6 persen dibandingkan harga bulan lalu yang sempat menyentuh 215,01 dolar AS per ton.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi menjelaskan penurunan harga ini dipengaruhi oleh intervensi kebijakan pemerintah China dalam menjaga kebutuhan batu bara domestik mereka.
Baca juga: Viral sepekan, pembangkit batu bara pensiun, Abdi Slank komisaris Telkom
"Pemerintah Tiongkok telah meningkatkan produksi batu bara dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang berdampak pada meningkatnya stok batu bara domestik Tiongkok serta kebijakan pengaturan harga batu bara oleh pemerintah setempat," ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Kamis.
Agung menambahkan penurunan harga batu bara acuan bulan ini juga disebabkan oleh masih berlangsungnya krisis energi diikuti kenaikan komoditas energi fosil di luar batu bara.
"Peralihan penggunaan batu bara global akibat melonjaknya harga gas dan minyak bumi mulai pulih," jelasnya.
Baca juga: IESR minta pemerintah persiapkan peta jalan transisi batu bara
Penurunan harga batu bara acuan bulan ini merupakan kali pertama setelah hampir sepanjang tahun mengalami lonjakan harga.
Tahun ini, harga batu bara acuan dibuka pada level 75,84 dolar AS per ton pada Januari. Kemudian, kenaikan signifikan terjadi secara beruntun hingga November pada angka 215,01 dolar AS per ton.
Sebagai informasi, harga baru bara acuan merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya dengan kualitas yang disetarakan pada 6.322 kilokalori per kilogram GAR, total kelembaban 8,0 persen, total sulfur 0,8 persen, dan abu 15 persen.
Baca juga: Tongkang batu bara bertonase besar kandas akibat Sungai Barito surut
Terdapat dua faktor turunan yang mempengaruhi pergerakan harga batu bara acuan yaitu, penawaran dan permintaan.
Pada faktor turunan penawaran dipengaruhi oleh cuaca, teknis tambang, kebijakan negara penyuplai hingga teknis di rantai pasok, seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal.
Sementara untuk faktor turunan permintaan dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti gas alam cair, nuklir, dan hidro.
Nantinya, harga batu bara bulan ini akan dipergunakan pada penentuan harga batu bara pada titik serah penjualan secara free on board di atas kapal pengangkut selama satu bulan ke depan.
Baca juga: Viral sepekan, pembangkit batu bara pensiun, Abdi Slank komisaris Telkom
Berita Lainnya
SEVENTEEN dikabarkan akan tambah jadwal konser di Indonesia pada Februari 2025
16 November 2024 11:00 WIB
Ketua DPR Puan Maharani sebut judi daring berpotensi buat hak anak terabaikan
16 November 2024 10:38 WIB
Gunung Semeru mengalami beberapa kali erupsi pada Sabtu pagi
16 November 2024 10:32 WIB
BMKG ingatkan waspada potensi hujan berpetir pada Sabtu di sejumlah kota besar
16 November 2024 10:16 WIB
Menag akan batasi perjalanan dinas seluruh jajarannya
15 November 2024 17:12 WIB
PLN dorong mahasiswa perguruan tinggi di Riau berinovasi kembangkan teknologi kendaraan listrik
15 November 2024 16:49 WIB
Rasa autentik rempah khas Indonesia di Vientiane, Laos
15 November 2024 16:15 WIB
Presiden Prabowo sampaikan tekad Indonesia lakukan hilirisasi sumber daya
15 November 2024 15:25 WIB