Jakarta (ANTARA) - Baca juga: Polisi berjaga di titik yang menjadi akses dusun terdampak guguran awan panas Gunung SemeruKetua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung berbagai upaya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam menjalankan operasi penanganan darurat pasca-erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur, Sabtu (4/12).
"Para personel BNPB telah melakukan berbagai upaya penanganan darurat yang saat ini memfokuskan pada pencarian dan evakuasi serta pelayanan dasar warga terdampak," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo berdasarkan keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Dukungan tersebut diberikannya melalui komunikasi via panggilan suara dengan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.
Selain personel, lanjut Bamsoet, sejumlah peralatan diterjunkan pula untuk membantu pencarian warga yang diduga masih hilang. Peralatan itu meliputi 3 unit helikopter dari BNPB dan 2 unit hagglund dari Palang Merah Indonesia (PMI) yang dapat menembus medan berat di lokasi terdampak material vulkanik.
Pasca-erupsi yang terjadi, kata Bamsoet, lebih dari 900 personel gabungan terlibat dalam operasi penanganan darurat di bawah kendali pos komando (posko).
"Dari laporan sementara BNPB hingga Senin (6/12) malam, korban luka-luka mencapai 56 warga, 22 warga hilang, dan 22 warga meninggal dunia, sedangkan jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa dan warga mengungsi sebanyak 2.004 jiwa," papar dia.
Baca juga: Badan Geologi sampaikan peta rawan bencana Gunung Semeru
Menurut Bamsoet, jumlah tersebut bisa semakin bertambah karena petugas di posko masih melakukan pendataan dan validasi.
Kemudian, ia juga meyampaikan BNPB dengan dukungan berbagai pihak telah membangun 19 titik pengungsian yang tersebar di 3 kecamatan, yakni Kecamatan Pronojiwo, Candipuro, dan Pasirian.
Dari ketiga kecamatan tersebut, jumlah penyintas tertinggi berada di Kecamatan Candipuro dengan jumlah 1.136 jiwa. Lalu, disusul Pasirian dengan 563 jiwa dan Pronojiwo sebanyak 305 jiwa.
Baca juga: ESDM: Awan panas guguran adalah ancaman khas di Gunung Semeru, Jatim
"BNPB juga melaporkan, selain dampak korban jiwa, awan panas guguran Gunung Semeru juga mengakibatkan kerusakan di sektor pemukiman, pendidikan, bahkan sarana dan prasarana," tambahnya.
Untuk mengatasi kerusakan itu, ujar Bamsoet, posko masih terus melakukan pemutakhiran dampak kerugian material dengan data sementara 2.970 unit rumah terdampak, 38 unit fasilitas pendidikan, dan 1 unit jembatan (Jembatan Gladak Perak) putus," ungkap dia.
Bamsoet juga mengatakan uluran tangan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk membantu para korban yang terdampak erupsi Gunung Semeru.
Baca juga: Ada 102 korban luka akibat letusan Semeru
Ia memaparkan kebutuhan para pengungsi terdiri atas pakaian, selimut, makanan, minuman, makanan bayi, susu bayi, popok, dan pembalut.
"Dukungan dari masyarakat dapat meringankan beban para pengungsi dan personel BNPB yang bertugas," ucap Bamsoet.
Berita Lainnya
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB