Jakarta (ANTARA) - Dewan Energi Nasional (DEN) mendukung penuh arahan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin Indonesia, agar dunia usaha mendetailkan kebijakan pemerintah dalam transisi energi yang menjadi salah satu fokus pada forum G20 di Bali pada 2022.
Anggota DEN dari unsur industri Satya Widya Yudha di Jakarta, Senin mengatakan transisi energi menuju energi hijau dan berkelanjutan merupakan satu dari tiga fokus Indonesia dalam forum G20 tersebut.
Baca juga: Dewan Energi Nasional sebut kompor listrik lebih hemat dan ramah lingkungan
Dua fokus lainnya adalah arsitektur kesehatan global dan ketiga adalah transformasi ekonomi dan digitalisasi.
"DEN mendukung sepenuhnya arahan Presiden selaku Ketua Presidensi G20 agar dunia usaha mendetailkan langkah-langkah dalam transisi energi tersebut," kata Satya yang juga Ketua Komite Tetap Kebijakan dan Regulasi Kadin Indonesia.
Satya yang hadir dalam Rapimnas Kadin di Bali tersebut mengatakan pihaknya juga mendukung pertemuan Business 20 (B20) sebagai forum bisnis di antara negara-negara G20 yang tujuannya merealisasikan tugas pokok pemerintah dalam G20.
Dalam pertemuan B20 itu, Kadin Indonesia ditunjuk menjadi Ketua Presidensi B20.
Satya juga mengatakan perlunya kerja sama internasional dalam pendanaan untuk perubahan iklim agar negara maju merealisasikan pendanaannya kepada negara berkembang seperti Indonesia khususnya dalam memitigasi dan mengadaptasi perubahan iklim.
Sebelumnya, saat membuka Rapimnas Kadin Indonesia Tahun 2021 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Bali, Jumat (3/12/2021), Presiden Joko Widodo meminta Kadin mendetailkan kebijakan pemerintah terkait tiga fokus Indonesia pada Presidensi G20 pada 2022.
Presiden meminta Kadin mendetailkan lagi terutama berkaitan dengan reformasi ekonomi, reformasi struktural, pendampingan bagi UMKM, dan transformasi ekonomi.
Menurut Presiden, dalam transisi energi, Indonesia memiliki kekuatan berupa sumber daya alam yang melimpah dan bisa menghasilkan energi hijau.
Lebih lanjut Satya mengungkapkan keterlibatan dunia usaha dalam pencapaian target negara agar bisa mencapai net zero emission sangat vital.
Hal ini disebabkan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi sebesar enam persen dan keluar dari middle income trap pada 2043, sehingga target net zero emission pada 2060 bisa tercapai.
Tentunya, menurut dia, hal ini perlu kolaborasi swasta dan BUMN serta pemerintah sebagai pengambil kebijakan.
Hadir dalam acara pembukaan Rapimnas Kadin tersebut sebanyak 10 menteri antara lain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menkeu Sri Mulyani, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri KLHK Siti Nurbaya, dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Acara rapimnas ditutup dengan mendengarkan arahan dari Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin.
Baca juga: Dewan Energi Nasional ungkap cara agar Indonesia bisa bebas impor energi
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB