Jakarta (ANTARA) - Dewan Energi Nasional (DEN) mengungkapkan cara agar Indonesia bisa bebas dari jeratan impor energi, baik itu impor Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun LPG.
Anggota DEN Daryatmo Mardiyanto yang baru dilantik mengatakan upaya tersebut antara lain dengan terus mengejar kebutuhan BBM dan LPG serta mendorong pemanfaatan sumber energi lainnya di saat bersamaan.
Baca juga: Opsi penguasaan teknologi dan inovasi untuk bauran energi
"Declining rate (tingkat penurunan) sumber daya alam BBM dan migas cukup besar. Itulah yang kemudian harus diatasi dengan mengejar hal tersebut pada satu sisi, kemudian yang lainnya adalah melengkapkan kekurangan hampir separuh atau 50 persen dari kebutuhan minyak dan gas itu. Inilah realitasnya," katanya usai acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan di Jakarta, Jumat.
Daryatmo menjelaskan langkah utama yang harus dilakukan adalah mempertahankan serta meningkatkan cadangan migas.
"Pertama, adalah mempertahankan, kalau bisa meningkatkan kemampuan kapasitas cadangan minyak dan gas bumi," katanya.
Di sisi lain yang penting harus dilakukan adalah terus mendorong sumber energi lain sehingga Indonesia tidak bergantung pada energi tertentu.
"Sisi lain yang dipertajam adalah mendorong EBT (Energi Baru Terbarukan) dan energi-energi lain agar kita tidak tersentralisir pada wilayah-wilayah tertentu di Indonesia seperti ini. Itu yang akan jadi jalan kita menuju kemandirian energi," ungkapnya.
Daryatmo mengakui Indonesia tidak bisa membantah fakta soal kurangnya pasokan dan masih diperlukannya impor energi.
Kendati demikian upaya pengurangan impor harus bisa dilakukan, termasuk menutup impor tersebut dengan sumber energi lainnya.
"Tidak bisa kita bantah soal kekurangan dan impor itu, tapi harus ada jalan bahwa pengurangan impor harus dilakukan atau kemudian menutup impor dengan energi-energi lain. Semuanya harus bisa dilakukan dan dengan kebijakan lintas sektoral tentang energi, Insya Allah akan dapat diwujudkan. Optimisme harus dibangun dan energi untuk rakyat jadi cita-cita kita bersama," tuturnya.
Baca juga: Pakar nilai PLTN layak masuk dalam RUU Energi Baru dan Terbarukan
Baca juga: Gubernur Riau dukung perusahaan Jepang investasi energi surya, begini penjelasannya
Pewarta: Ade irma Junida
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB