Tim FMIPA UI tanam bakau bantu cegah abrasi Pantai Muara Beting

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,bakau

Tim FMIPA UI tanam bakau bantu cegah abrasi Pantai Muara Beting

Penanaman Bakau di Pantai Bahagia Muara Gembong Bekasi oleh Tim FMIPA UI. (ANTARA/Foto: Humas UI)

Jakarta (ANTARA) - Tim dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI), terjun melakukan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) di Pantai Muara Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi dengan membantu mencegah abrasi akibat banjir rob dan melakukan pelestarian biota laut.

"Banjir rob yang sering terjadi memberikan dampak yang sangat besar pada warga sekitar, terlebih kalau banjir itu baru bisa surut sekitar 4–7 hari," ujar Warga setempat Siti Mardianah dalam keterangannya, Jumat.

Ia mengatakan akibatnya anak-anak pergi ke sekolah juga terganggu dan banyak juga tambak kepiting yang ikut terdampak dan jadi gagal panen.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta tanam 2.500 bibit mangrove

"Abrasi ini berdampak besar pada kehidupan masyarakat Desa Pantai Bahagia, terutama pada mata pencaharian nelayan setempat," katanya.

Dosen pembimbing dari Tim Pengmas Dr. Retno Lestari, M.Si mengatakan pengembangan ekowisata pantai bakau dan pemanfaatan biota laut seperti ikan, udang, kepiting, dan siput diharapkan mampu menambah pendapatan warga sekitar dan menjadikan Desa Pantai Bahagia sebagai salah satu destinasi tak terlewatkan di Kabupaten Bekasi

Rangkaian kegiatan pengmas yang melibatkan 15 warga desa ini terdiri atas sosialisasi dan edukasi mengenai manfaat bakau, mendorong secara kolektif program perawatan tanaman bakau, serta program ekowisata kreatif yang berbasis pulihnya ekosistem muara sungai.

Menurutnya, kegiatan penanaman bakau sangat berperan penting untuk memulihkan ekosistem bakau yang telah rusak. Tanaman bakau dikenal mampu menahan gelombang abrasi air laut dan dapat mendorong pengembangan ekowisata berkelanjutan.

Baca juga: KNTI dorong percepatan dan perluasan pemulihan ekosistem mangrove di berbagai daerah

Bakau dapat menjadi habitat berbagai hewan termasuk udang, kepiting, ikan dan siput yang dapat di olah menjadi pilihan pangan yang bernutrisi.

Tim Tanam Bakau Bahagia melakukan penanaman 500 bibit bakau di Pantai Muara Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, pada pertengahan November lalu.

Penanaman bibit bakau diharapkan mampu meminimalisir dampak abrasi dan menambah kesejahteraan warga Desa Pantai Bahagia. Selain sebagai upaya penanganan abrasi, penanaman bakau ini juga diharapkan dapat berdampak pada pelestarian dan konservasi biota laut.

Baca juga: KKP dorong penanaman mangrove di wilayah rawan abrasi kawasan pesisir nusantara

Ekowisata adalah kegiatan wisata berwawasan lingkungan yang mengutamakan aspek konservasi alam, pemberdayaan, sosial ekonomi, budaya masyarakat lokal dan pembelajaran serta pendidikan.

Terdapat empat strategi utama dalam upaya pengembangan kawasan ekowisata mangrove yang akan dikembangkan oleh tim bersama warga desa dan pemerintah setempat, yaitu pemeliharaan lingkungan hutan mangrove agar tetap lestari, pengembangan sarana dan prasarana pendukung kegiatan wisata mangrove, pengembangan informasi mengenai pentingnya menjaga ekosistem mangrove, dan peningkatan sistem pengawasan terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas wisata.

Baca juga: DLH: Kondisi mangrove di Kabupaten Cilacap makin membaik

Penanaman bakau yang dilakukan bersama-sama masyarakat atau disebut juga upaya pelestarian ekosistem seperti ini diharapkan dapat menjadi suatu upaya pelestarian yang terintegrasi dan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat secara langsung.

Tim Tanam Bakau Bahagia FMIPA UI terdiri atas sepuluh mahasiswa yang diketuai oleh Bismi Yasinta Maharani, dan Dr. Retno Lestari, M.Si. selaku dosen pembimbing. Tim ini juga bekerja sama dengan Yayasan Pandu Cendekia, dan Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI.

Baca juga: Dua kebun raya mangrove Surabaya mampu serap ribuan ton emisi karbon