Selatpanjang (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan berupaya mencarikan solusi terbaik agar komoditas sagu di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, bisa naik kelas dan berdaya saing hingga menjangkau ke pasar luas.
ErickThohirsaat berkunjunngke Kepulauan Mwranti, Jumat, mengatakan potensi sagu Meranti sungguh luar biasa, karena bisa memproduksi mencapai puluhan ribu ton selama satu tahun. Ia berencana mengajak Bupati Meranti untuk duduk bersama membahas nasib sagu ke depan.
"Kita akan undang Bupati untuk duduk bersama BUMN. Di situ nanti solusi apa yang bisa kita kerjakan bersama-sama, termasuk permodalan untuk usaha," ujar Erick ketika berkunjung ke Sentra IKM Sagu Terpadu di Desa Sungaitohor, Kecamatan Tebingtinggi Timur.
Terkait dengan permodalan, kata Erick, pihak BUMN akan berusaha membantu mencarikan investor. Selain itu, juga melakukan pemetaan dan terus mendorong potensi komoditas sagu.
"Pemerintah tidak akan menutup mata, apalagi saya juga bagian masyarakat Sumatera. Sebagai seorang Menteri BUMN, saya tidak akan rela melihat rakyat sengsara, namun kesejahteraan yang akan kita capai," katanya.
Mantan Presiden Inter Milan itu juga menuturkan, sagu ternyata mampu menggantikan bahan pokok karbohidrat seperti beras dan gandum. Jika masyarakat luas bisa membiasakan mengonsumsi sagu, maka negeri ini bisa mandiri tak bergantung pada impor.
"Kita ganti yang tadinya makan gandum, sekarang makan sagu. Dengan begini, kita bisa mandiri tak bergantung dengan impor," ajaknya.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, Muhammad Adil menyebutkan dengan beroperasinya Sentra IKM Sagu bakal meningkatkan PAD bagi daerah.
Momen kehadiran Menteri BUMN Erick Thohir di Meranti, ia berharap bisa memfasilitasi untuk menampung produk sagu serta beras analog sebagai alternatif ketahanan pangan nasional.
"Kami harap fasilitas dari Menteri BUMN untuk menampung dan memasarkan produk sagu ini. Serta mendapat akses kemudahan pembiayaan untuk pengelolaan Sentra IKM Sagu," tuturnya.
Tak hanya itu, Bupati Adil juga meminta Menteri BUMN mencarikan investor dari perusahaan besar di tingkat nasional maupun internasional, sehingga produksi sagu bisa maksimal dan menjangkau pasar global.
Untuk diketahui, Desa Sungaitohor memiliki perkebunan sagu terluas yaitu sekitar 16.684 hektare. Jumlah produksinya bisa mencapai 84.244 ton per tahun.
Untuk mengelola potensi sagu disana, pemerintah setempat telah membangun Sentra IKM Sagu yang di bangun pada tahun 2017 hingga 2019, dengan anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 35 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Sentra ini terbagi dua. Ada sektor hulu yang memproduksi tepung sagu dengan kualitas premium. Sedangkan sektor hilir memproduksi beras sagu analog, mie sagu, mie sagu instan, dan aneka produk kue kering.
Berita Lainnya
PAN Meranti jagokan Erick Thohir jadi Capres
04 July 2022 16:14 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB