INACA: Indonesia masih butuh pilot untuk dukung penerbangan nasional

id Berita hari ini, berita riau terbaru,INACA

INACA: Indonesia masih butuh pilot untuk dukung penerbangan nasional

Ketua Umum INACA yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan Denon Prawiraatmadja (kanan) saat wisuda pilot dari Bali International Flight Academy (BIFA) batch 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, dan 50. (ANTARA/HO-INACA)

Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia/INACA menilai Indonesia masih membutuhkan pilot untuk mendukung penerbangan nasional mengingat pada tahun 2022 kondisi transportasi udara terutama domestik alami perbaikan.

"Transportasi udara diprediksi akan melaju kencang dan terbang tinggi usai pandemi COVID-19. Untuk itu akan diperlukan banyak sumber daya manusia demi mendukung operasionalnya, termasuk di antaranya adalah sumber daya pilot, seperti para lulusan dari BIFA ini," kata Ketua Umum INACA yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan Denon Prawiraatmadja dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Hal itu disampaikan Denon saat acara wisuda pilot dari Bali International Flight Academy (BIFA) batch 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, dan 50.

Tidak lama lagi, katanya, diperkirakan penerbangan nasional akan membaik usai pandemi setelah sebelumnya mengalami saat-saat yang menantang akibat COVID-19.

"Seperti yang tertuang dalam kertas putih INACA bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran, dalam waktu tidak lama lagi atau di tahun 2022 diharapkan penerbangan Indonesia terutama domestik akan mengalami perbaikan. Dan kemudian diharapkan diikuti penerbangan internasional pada tahun 2023," ujar Denon.

Menurutnya, dalam kondisi yang berangsur-angsur normal itu dibutuhkan peran transportasi sebagai urat nadi untuk menggerakkan atau memindahkan orang dan barang di seluruh wilayah Indonesia.

Rasa optimis Denon tersebut mengingat Indonesia adalah negara kepulauan, tentu sangat dibutuhkan transportasi udara yang mempunyai keistimewaan atau karakteristik cepat, selamat, aman, nyaman, dapat menjangkau ke pelosok serta dimensi angkut yang relatif besar.

Denon menambahkan bahwa perbaikan tersebut juga tidak lepas dari program vaksinasi massal yang dilakukan oleh pemerintah di mana saat ini sudah mencapai lebih dari 40 persen dari jumlah penduduk dan diharapkan pada pertengahan tahun 2022 sudah mencapai lebih dari 70 persen jumlah penduduk Indonesia.

"Vaksinasi adalah game changer bagi dunia aviasi kita. Dengan semakin banyak penduduk yang divaksinasi, akan semakin cepat menimbulkan kekebalan kelompok. Masyarakat akan timbul kepercayaan diri untuk melakukan aktivitas termasuk terbang dengan sehat, selamat, aman dan nyaman," lanjutnya.

Selain itu, perbaikan juga diharapkan sejalan dengan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) usai pandemi yang digagas pemerintah dengan pedoman “gas dan rem” seperti yang selalu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo. Yaitu jika pandemi meningkat perekonomian direm. Namun saat pandemi melandai, maka perekonomian harus digas atau dikembangkan.

"Kita semua tentunya harus optimis bahwa roda perekonomian nasional akan berangsur normal," katanya.

Baca juga: Pengamat penerbangan apresiasi kesigapan pilot dan pramugari Citilink

Baca juga: Esther Gayatri Saleh, dari fotografer Istana jadi pilot uji