Jakarta (ANTARA) - Mengembangkan Intellectual Property (IP), yang nantinya bisa dikembangkan menjadi berbagai bentuk termasuk animasi, serupa seperti mendirikan perusahaan rintisan, mencari solusi dari permasalahan masyarakat.
"Bagaimana caranya membuat produk yang bisa menjawab masalah yang ada di masyarakat," kata sutradara film animasi "Nussa", Bony Wirasmono, dalam bincang-bincang virtual di acara Animakini 2021, Sabtu.
Baca juga: Febby Rastanty akui senang beradu akting dengan Dikta di film "Love of Fate"
Bony mencontohkan perusahaan "ride hailing" yang menawarkan solusi atas permasalahan masyarakat yang butuh transportasi namun enggan pergi ke pangkalan ojek serta terlibat dalam tawar menawar ongkos. Hal yang sama juga dia terapkan dalam pembuatan animasi "Nussa" yang menyabet penghargaan Film Animasi Panjang Terbaik di Festival Film Indonesia 2021.
"Nussa" disuguhkan sebagai solusi dari keresahan orangtua yang khawatir anak-anaknya mengonsumsi tontonan kurang edukatif di platform streaming. Di sisi lain, gawai sudah menjadi bagian dari kehidupan sebagian anak-anak di Indonesia.
"Kami membuat 'Nussa' dengan tujuan membuat konten edukatif dan berisi nilai positif untuk anak."
Dia mengajak para calon animator yang ingin mengembangkan IP untuk memikirkan hal tersebut sebagai basis dalam berkarya.
Baca juga: Go Ara umumkan akan bergabung dengan Kim Seon Ho di "Sad Tropics"
Kiat lainnya dari Bony adalah terus menghargai dan menikmati segala proses meski terasa sangat sulit.
"Lalui dulu alurnya, nikmati segala keringat, air mata atau mungkin darah yang bercucuran," ujar Bony.
Sebab, setiap proses adalah bagian dari perjuangan dan perjalanan panjang yang membuat setiap seniman jadi lebih kuat dan berpengalaman. Sebagai industri yang tergolong baru di Indonesia, dia mengajak semua orang yang terlihat untuk maju bersama dalam menghadapi setiap tantangan.
"Kita bisa kuat ketika jalan bareng-bareng, ketika ada badai pun bisa maju terus karena kita bersama," tutup dia.
Baca juga: Film "Don't Look Up" perlihatkan kecemasan tabrakan komet dan bumi
"Nussa" dirilis pada 14 Oktober 2021 dan tayang perdana di 25th Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN), yang diselenggarakan setiap tahun di Bucheon, provinsi Gyeonggi, Korea Selatan.
Film ini juga meraih penghargaan Pencipta Lagu Anak-Anak Terbaik AMI Awards lewat lagu tema "Kejutanku". yang dibuat oleh Ifa Fachir dan Simhala Avadana. "Kejutanku" dinyanyikan oleh aktor dan aktris cilik pengisi suara di animasi tersebut, Muzzaki Ramdhan (Nussa), Ocean Fajar (Rarra), Malka (Abdul) dan Widuri Puteri (Syifa).
Baca juga: Febby Rastanty akui senang beradu akting dengan Dikta di film "Love of Fate"
Baca juga: Disney dan Pixar kenalkan "boyband" pertamanya di film "Turning Red"
Berita Lainnya
Liga Arab desak Dewan Keamanan PBB adopsi resolusi gencatan senjata di Gaza
25 April 2024 14:03 WIB
Elaine Widjaja tampil mendominasi pada kejuaraan golf internasional di Sumut
25 April 2024 13:40 WIB
Menhan AS Lloyd J. Austin bahas modernisasi militer hingga ucap selamat ke Prabowo
25 April 2024 13:20 WIB
Pengamat: Koalisi besar bertujuan untuk muluskan pemerintahan Prabowo
25 April 2024 13:09 WIB
Warga Jakarta masih banyak yang belum terima sertifikat tanah program PTSL
25 April 2024 12:36 WIB
PM Spanyol tangguhkan tugas sementara usai istrinya diduga terlibat korupsi
25 April 2024 12:20 WIB
Presiden Jokowi dukung inisiatif Prabowo-Gibran rangkul seluruh komponen bangsa
25 April 2024 12:05 WIB
Pejabat pertahanan: Inggris butuh sistem pertahanan udara yang mirip Iron Dome Israel
25 April 2024 11:49 WIB