RAPP Siapkan 4.000 Hektar Tanaman Kehidupan di Semenanjung Kampar

Pekanbaru, (antarariau.com) - PT Riau Andalan Pulp and Paper menyiapkan lahan lebih dari 4.000 hektare untuk tanaman kehidupan berupa kebun karet untuk warga sekitar area operasi di Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau.

"Pembuatan area tanaman kehidupan merupakan kewajiban perusahaan untuk masyarakat," kata Presiden Direktur RAPP Kusnan Rahmin pada kunjungannya ke Estate Meranti, Pelalawan, Selasa.

Menurut dia, pembuatan tanaman kehidupan itu merupakan wujud dari keperdulian perusahaan untuk ikut menyejahterakan masyarakat di area kerja dan untuk menghindari konflik yang sering menimpa perusahaan hutan tanaman industri (HTI) dengan warga tempatan.

Sebelumnya, operasional RAPP di Teluk Meranti sempat dihentikan sementara oleh Kementerian Kehutanan sekitar dua tahun pada 2008, setelah ada aksi penolakan dari warga setempat dan kampanye dari organisasi Greenpeace di area itu.

Kusnan mengatakan, area tanaman kehidupan seluas sekitar 4.000 hektare itu diambil dari luas konsesi perusahaan di Teluk Meranti yang mencapai 43.400 hektare. Sedangkan, luas tanaman pokok untuk akasia perusahaan luasnya mencapai 26.526 hektare.

Ia mengatakan, dalam tahap awal perusahaan akan melakukan penanaman dan pemeliharaan terhadap kebun karet itu. Nantinya, kebun tersebut baru akan diserahkan kepada masyarakat di Teluk Meranti setelah sudah bisa dipanen.

"Saya berharap masyarakat ikut mengelolanya, jangan hanya menerima supaya tahu bagaimana sulitnya mengelola tanaman perkebunan," ujarnya.

Menurut dia, proses penanaman area tanaman kehidupan baru dimulai pada 2010 akibat penghentian sementara dari pemerintah. Namun, ia mengatakan penanaman kebun karet bisa selesai pada 2013 karena kini tinggal menyisakan lahan 181,6 hektare untuk ditanami.

Perusahaan menanam sekitar 500 bibit pohon karet untuk satu hektar lahan.

"Nantinya, saya berharap kebun karet ini bisa dibagi secara merata untuk kelompok tani yang ada di sekitar area perusahaan di Teluk Meranti,," kata Kusnan.