Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebutkan Presidensi G20 di Indonesia akan melanjutkan pembahasan mata uang digital bank sentral (CBDC) seiring kebutuhan mempercepat ekonomi dan keuangan digital.
"Tentunya dengan tetap konsisten sesuai kebijakan moneter dan stabilitas sistem keuangan yang mana BI akan tetap jalankan sesuai mandat," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam International Conference: Road to Indonesia G20 di Jakarta, Kamis.
Baca juga: BI dan Bank Sentral Singapura umumkan perpanjang perjanjian keuangan bilateral
Menurutnya, pembahasan CBDC menjadi salah satu langkah percepatan digitalisasi, terutama dalam mendukung pemulihan ekonomi khususnya mendorong sistem pembayaran di area digital yang sangat diperlukan.
Indonesia akan menaruh perhatian yang tinggi dalam implementasi untuk mengejar percepatan sistem pembayaran antar negara dan harmonisasi aplikasi open banking API, termasuk protokol pertukaran data.
Baca juga: BI catat cadangan devisa Indonesia Oktober turun tipis, capai 145,5 miliar dolar
Dua area tersebut sejalan dengan fokus BI dalam mengakselerasi kegiatan bank sentral sejak tahun 2019 untuk mengakselerasi pembayaran digital dalam mendorong ekonomi dan keuangan digital di Indonesia.
"Kebutuhan efisiensi dan kecepatan sistem pembayaran dapat membuka potensi besar pasar ritel dan UMKM Indonesia untuk meningkatkan inklusi keuangan dan mendukung pemulihan ekonomi," tutur Perry Warjiyo.
Baca juga: TNI AL dukung BI salurkan uang rupiah di wilayah 3T Provinsi Papua Barat
Ia menilai kemajuan digitalisasi transaksi pembayaran pun sudah banyak terjadi di Tanah Air, seperti implementasi Quick Code Response Indonesian Standard (QRIS) lintas batas dengan Thailand serta standar nasional Open API pembayaran.
Selain itu, kata dia, konsolidasi industri ekonomi digital mulai dari perbankan digital, financial technology (fintech), serta e-commerce juga telah dilakukan.
"Nantinya kami juga akan kenalkan sistem pembayaran BI Fast, yang menjadi dasar inisiasi untuk lintas batas di ASEAN maupun global," ungkap Perry Warjiyo.
Baca juga: BI: Jumlah uang beredar capai Rp7.287,3 triliun dipengaruhi penyaluran kredit
Berita Lainnya
ADB dorong pemerintah di Asia dan Pasifik dukung kesejahteraan penduduk lanjut usia
02 May 2024 15:32 WIB
Grup idola IVE jadi grup perempuan ke-2 raih 1 juta penjualan album di Hanteo
02 May 2024 15:24 WIB
Risiko penggunaan vape sebagai rokok elektrik pada remaja
02 May 2024 15:02 WIB
Gunung Ruang punya potensi bahaya awan panas hingga banjir lahar yang perlu diwaspadai
02 May 2024 14:19 WIB
Kaitan konsumsi gula dengan timbulnya jerawat menurut para ahli
02 May 2024 14:02 WIB
Kemenpora gelar nobar galang dukungan untuk Garuda Muda agar lolos Olimpiade
02 May 2024 13:55 WIB
Seribu lebih wisatawan berkunjung ke Pulau Seribu saat libur Hari Buruh
02 May 2024 13:44 WIB
Presiden Jokowi sebut pilih saksikan laga Indonesia vs Irak di kamar
02 May 2024 13:36 WIB