Sedang tidur di pondok, remaja perempuan tewas diterkam Harimau di Inhil

id Harimau, harimau sumatera, tewas diterkam harimau

Sedang tidur di pondok, remaja perempuan tewas diterkam Harimau di Inhil

Pondok kerja seorang remaja perempuan di Desa Teluk Kabung Inhil. (ANTARA/HO-BB KSDA Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Seorang perempuan berinisial MS (12)

yang merupakananak salah satu pekerja pada Perusahaan PT. Usaha Berkat Fangarato (UBF)dilaporkan tewas diterkam harimau diDesa Teluk Kabung, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir.

"Saat kejadian pada Minggu (31/10) sekitar pukul 00. 05 WIB ibu korban mendengar jeritan minta tolong dari anaknya yang sedang tidur bersamanya di dalam Camp atau pondok kerjanya," kataKepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau, M. Mahfud, Rabu.

Mendengar jeritan tersebut, orang tua korban terbangun dan samar-samar melihat anaknya seperti ada yang menyeret keluar dari pondok. Kemudian orang tua korban keluar dari pondok kerja namun anaknya tidak terlihat lagi karena kondisi gelap.

Kemudian orang tua itu masuk kembali ke dalam pondok untuk mengambil lampu senter untuk mencari korban. Selanjutnya ibu korban menemukan anaknya lebih kurang 60 meter dari pondok dalam kondisi meninggal dunia dengan bekas luka cakaran dan gigitan di bagian kepala serta tengkuk korban.

Melihat kondisi anaknya tersebut ibu si korban meminta tolong ke camp tenaga kerja yg berada dekat dengan lokasi. Saat kejadian orang tua laki korban tidak berada di pondok karena sedang belanja keperluan untuk lokasi kerja.

Baca juga: Misteri tewasnya remaja di Teluk Lanus terpecahkan, jejak harimau dan kepala korban ditemukan

Mahfudz menyampaikan bahwa tempat kejadianmerupakan lokasi sedang dilakukan aktivitas penanaman Kayu Akasia Hutan Tanaman Industri. PT UBF sendiri merupakansalah satu kontraktor penanaman di PTMutiara Sabuk Khatulistiwa (MSK).

Setelah peristiwa petugas keamanan PT MSK mendatangi lokasi kejadian kira-kira pukul 01.05 WIB. Pekerja sekitar juga menghubungi keluarga korban yang berada di PT. Bina Duta Laksana (BDL) sementara korban dievakuasi ke Pos P3K PT. MSK dalam kondisi sudah meninggal.

"Selanjutnya dilakukan visum oleh pihak kepolisian dan medis dengan hasil diagnosis awal kematian disebabkan oleh 'Death On Arrival' ec. Gigitan Binatang Buas. Korban selanjutnya dibawa ke rumah duka dan dimakamkan," ungkapnya.

Sementara itu Resort Balai Besar KSDA Riau melakukan investigasi dan menemukan bekas cakaran pada dinding pondok kerja yang terbuat dari plastik terpal. Maka dari itu, BB KSDA Riau mengimbau kepada karyawan yang ada di sekitar kejadian agar hati-hati dan waspada serta tidak melakukan aktivitas pada waktu pagi dan sore hari.

Baca juga: Penjual kulit harimau di Kuansing segera diadili

Tim juga menyampaikan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi kejadian agar tidak memasang jerat atau melakukan tindakan anarkis terhadap satwa liar yang dilindungi termasuk Harimau sumatera. Pihak perusahaan menghentikan aktifitas sementara dan memindahkan seluruh pekerja yang berada di TKP dan sekitarnya ke camp induk PT. MSK," ujarnya.

Untuk menemukan Harimau yang masih berkeliaran pihaknya memasang kamera pemantau sebanyak 10 unit. Selain itu juga memasang umpan pada titik titik tertentu dalam rangka menarik pergerakan satwa ke kamera serta operasi jerat di sekitar jalur jelajah satwa bersama pihak terkait.