35 rumah di Kabupaten Sikka, NTT rusak diterjang angin kencang

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, NTT

35 rumah di Kabupaten Sikka, NTT rusak diterjang angin kencang

Hujan lebat disertai angin kencang pada Sabtu (30/10/2021) menyebabkan rumah warga Kampung Blatat Desa Tanaduen di Kecamatan Kangae, Sikka, NTT mengalami kerusakan (ANTARA/Ho-Cucun Suryana)

Labuan Bajo (ANTARA) - Sebanyak 35 rumah warga di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, rusak akibat diterjang angin kencang dan hujan lebat sejak Sabtu sore.

"Ada 31 unit rumah warga rusak di wilayah Kecamatan Kangae dan 4 rumah di Kecamatan Alok Timur," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sikka Muhamad Daeng Bakir ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Senin.

Baca juga: BMKG peringatkan hujan lebat disertai angin kencang di sejumlah wilayah Indonesia

Hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi di Kecamatan Kangae merusak 31 rumah warga Kampung Blatat Desa Tanaduen pada hari Sabtu. Dari jumlah tersebut, 5 rumah rusak berat dan 26 rumah rusak sedang dan ringan.

Sementara itu, hujan lebat dan angin kencang melanda Kecamatan Alok Timur pada Ahad sore. Sekiranya ada empat rumah rusak berat yakni 2 rumah di Kelurahan Beru dan 2 unit rumah di Kelurahan Nangameting.

Baca juga: BMKG peringatkan agar waspadai hujan lebat disertai angin kencang di sejumlah provinsi

Bakir menjelaskan angin kencang melanda dua wilayah kecamatan tersebut ketika sore hari. Angin mengangkat atap rumah warga sehingga beberapa rumah rusak berat. Selain itu, sebuah tempat ibadah di desa Watuliwung, Kecamatan Kangae juga rusak. Beberapa pohon juga tumbang dan merusak rumah warga serta menghalangi jalan raya.

Dia menyebut tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, BPBD terus membangun komunikasi dengan para camat, serta lurah dan kepala desa untuk terus memantau kondisi di lapangan.

Bakir pun meminta agar semua pihak baik pemerintah dan masyarakat tetap siap siaga menghadapi situasi bencana ini.

"Camat, lurah dan kepala desa harus segera memantau warga yang terdampak dan melapor ke kami," ujar Bakir.*

Baca juga: BMKG prakirakan potensi hujan lebat disertai angin kencang di sejumlah provinsi