Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen untuk membahas beberapa topik penting G20 termasuk mengenai pendanaan kesehatan untuk mencegah krisis pandemi.
“Di sela pertemuan G20 Menteri Keuangan dan Bank Sentral di Washington DC, saya melakukan pertemuan bilateral dengan Menkeu Amerika Serikat Janet Yellen di kantor Beliau,” katanya dalam akun instagram pribadinya @smindrawati di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Menteri Keuangan Sri Mulyani dapat Penghargaan Kepemimpinan dari IIF di AS
Sri Mulyani menyatakan Indonesia akan memimpin G20 pada 2022 sehingga pertemuannya bersama Menkeu AS dipenuhi dengan pembahasan topik-topik penting G20 terkait mitigasi dan risiko global.
Untuk dukungan pendanaan kesehatan dalam rangka mencegah bencana pandemi ini termasuk menyangkut kemampuan deteksi dini dan riset kesehatan secara global.
Baca juga: RUU Peraturan Harmonisasi Perpajakan untuk Indonesia maju
Kemudian juga kapasitas sistem kesehatan di setiap negara serta tata kelola, protokol dan pengaturan kelembagaan termasuk perkuatan peran WHO, lembaga multilateral dan G20.
Selain itu, pertemuan ini juga membahas kesepakatan historis global mengenai perpajakan termasuk penerapan minimum taxation sebagai upaya mencegah erosi basis pajak atau penghindaran pajak dan kompetisi tarif pajak race to the bottom.
Sri Mulyani dan Menkeu AS turut membahas kerangka sustainable finance dan pendanaan agenda climate change.
Baca juga: Menkeu prediksi pendapatan per kapita RI capai 29.300 dolar AS di 2045
Pembahasan ini terutama mengenai pelaksanaan komitmen negara maju pada Paris Agreement dalam penyediaan pendanaan bagi negara-negara berkembang untuk menjalankan agenda climate change.
Sri Mulyani menekankan, hubungan bilateral Indonesia dan AS sangat penting baik dari segi kerjasama perdagangan, Investasi, teknologi maupun aspek strategis lainnya.
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani sebut kontribusi PNBP akan dipacu dukung APBN 2022
Hal itu seiring pemulihan ekonomi AS serta kebijakan moneter dan fiskal yang dilakukan AS akan memberikan dampak ke seluruh dunia termasuk Indonesia baik dari sisi ekspor, aliran modal maupun teknologi.
“Indonesia harus terus memperkuat fondasi ekonomi dan terus menjaga kepentingan nasional dalam menghadapi kondisi global yang semakin dinamis, kompetitif dan kompleks,” tegasnya.
Baca juga: Menteri keuangan Sri Mulyani resmi luncurkan meterai elektronik
Berita Lainnya
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB