Gubri sebut sawah di Meranti perlu normalisasi irigasi

id Penanaman padi perdana di Meranti oleh Gubernur Riau,gubri ke meranti, kunker gubri

Gubri sebut sawah di Meranti perlu normalisasi irigasi

Gubernur Riau Syamsuar beserta istri dan didampingi Wabup Kepulauan Meranti Asmar dan pihak terkait lainnya melakukan penanaman padi perdana di Desa Bina Maju, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Sabtu (9/10). (ANTARA/Rahmat Santoso)

Selatpanjang (ANTARA) - Gubernur Riau Syamsuar mengatakan sawah di Kepulauan Meranti perlu dilakukan langkah tepat serta efektif guna memperlancar pengairan, melalui normalisasi irigasi.

Karena hal ini akan mempengaruhi kualitas dan mutu hasil tanaman padi. Ia mengakui proses pengairan sawah di kabupaten bungsu di Riau itu masih belum optimal akibat kondisi geografis yang kurang mendukung.

"Ini kendala bagi petani padi di Meranti. Untuk itu kita akan menormalisasi sungai guna memperlancar pengairan sawah. Sebab hal ini sangat mempengaruhi kualitas dan mutu hasil yang ditanam," ujar Syamsuardalam kunjungan kerjanya menanam padi bibit unggul di Desa Bina Maju, Kecamatan Rangsang Barat, Sabtu.

Syamsuar optimistis akan memaksimalkan rencananya di sektor ekonomi agrikultur yang berada di Meranti itu untuk meningkatkan nilai ekspor di Riau.

Sebagaimana diketahui, Provinsi Riau paling tertinggi dalam kegiatan ekspor hasil pertanian dan perkebunan secara keseluruhan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Posisi Riau berada di nomor dua secara nasional setelah Jawa Timur.

"Patut kami ucapkan terima kasih banyak kepada para petani karena telah bekerja keras, sehingga ekspor pertanian dan perkebunan di Riau terus meningkat," tutur Syamsuar.

Sementara itu, Wakil Bupati Kepulauan Meranti Asmar mengatakan, dengan kehadiran Gubri tentunya menjadi semangat baru bagi petani di Merantisehingga dapat meningkatkan hasil pertanian.

Ia menyadari kendala petani hanya karena infrastruktur yang belum mendukung. Selama ini air asin dari sungai yang masuk ke lahan pertanian membuat padi menjadi gagal panen.

"Tidak hanya gagal panen, luas lahan pertanian padi juga terjadi pengurangan karena tanggul penahan air asin dari sungai jebol dan airnya masuk ke ladang petani," ungkap Asmar.

Akibat persoalan ini, diakui Asmar, luas lahan pertanian padi di desa setempat yang sebelumnya 4,8 hektare kini terus menurun.

"Ini berimbas pada hasil pertanian, karena belum bisa memenuhi kebutuhan beras di Meranti yang ditargetkan sebanyak 26,22 ton," ujarnya.

Dapat disampaikan pula, Kabupaten Kepulauan Meranti mendapat bantuan bibit padi yang bersumber dari APBN dan alat penunjang pertanian dari APBD Riau tahun 2021.

Secara rinci, bantuan dari APBN berupa bibit padi rawa untuk seluas 364 hektare, padi khusus seluas 75 hektare, jagung hybrida untuk 40 hektare, penangkaran padi (tempat penyemaian) 20 hektare, satu unit UV dryer, dan satu unit combineharvester kecil.

Sedangkan dari APBD Provinsi Riau, ekstensifikasi lahan dengan indeks penanaman seluas 500 hektare, penangkaran padi seluas 30 hektare, dan lima unit Power Threser.

Kunker GubernurSyamsuar menanam padi perdana di Meranti mengusung tema Jaga Kampung Ketahanan Pangan Padi untuk Rakyat ini didampingi oleh istrinya.

Selain itu tampak juga Wakil Bupati Meranti Asmar, Wakil Ketua DPRD Meranti Iskandar Budiman, sejumlah anggota DPRD Meranti, Kepala BPBD Riau M Edi Afrizal, Tokoh Masyarakat Riau asal Meranti Wan Abu Bakar, Kapolres Meranti AKBP Andi Yul, Danramil 02 Tebingtinggi Mayor Infanteri Suratno, Danposal Selatpanjang Letda Laut S Jerry Hendra, dan sejumlah masyarakat dan petani.