Selatpanjang (ANTARA) - Gubernur Riau Syamsuar mengatakan sawah di Kepulauan Meranti perlu dilakukan langkah tepat serta efektif guna memperlancar pengairan, melalui normalisasi irigasi.
Karena hal ini akan mempengaruhi kualitas dan mutu hasil tanaman padi. Ia mengakui proses pengairan sawah di kabupaten bungsu di Riau itu masih belum optimal akibat kondisi geografis yang kurang mendukung.
"Ini kendala bagi petani padi di Meranti. Untuk itu kita akan menormalisasi sungai guna memperlancar pengairan sawah. Sebab hal ini sangat mempengaruhi kualitas dan mutu hasil yang ditanam," ujar Syamsuardalam kunjungan kerjanya menanam padi bibit unggul di Desa Bina Maju, Kecamatan Rangsang Barat, Sabtu.
Syamsuar optimistis akan memaksimalkan rencananya di sektor ekonomi agrikultur yang berada di Meranti itu untuk meningkatkan nilai ekspor di Riau.
Sebagaimana diketahui, Provinsi Riau paling tertinggi dalam kegiatan ekspor hasil pertanian dan perkebunan secara keseluruhan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Posisi Riau berada di nomor dua secara nasional setelah Jawa Timur.
"Patut kami ucapkan terima kasih banyak kepada para petani karena telah bekerja keras, sehingga ekspor pertanian dan perkebunan di Riau terus meningkat," tutur Syamsuar.
Sementara itu, Wakil Bupati Kepulauan Meranti Asmar mengatakan, dengan kehadiran Gubri tentunya menjadi semangat baru bagi petani di Merantisehingga dapat meningkatkan hasil pertanian.
Ia menyadari kendala petani hanya karena infrastruktur yang belum mendukung. Selama ini air asin dari sungai yang masuk ke lahan pertanian membuat padi menjadi gagal panen.
"Tidak hanya gagal panen, luas lahan pertanian padi juga terjadi pengurangan karena tanggul penahan air asin dari sungai jebol dan airnya masuk ke ladang petani," ungkap Asmar.
Akibat persoalan ini, diakui Asmar, luas lahan pertanian padi di desa setempat yang sebelumnya 4,8 hektare kini terus menurun.
"Ini berimbas pada hasil pertanian, karena belum bisa memenuhi kebutuhan beras di Meranti yang ditargetkan sebanyak 26,22 ton," ujarnya.
Dapat disampaikan pula, Kabupaten Kepulauan Meranti mendapat bantuan bibit padi yang bersumber dari APBN dan alat penunjang pertanian dari APBD Riau tahun 2021.
Secara rinci, bantuan dari APBN berupa bibit padi rawa untuk seluas 364 hektare, padi khusus seluas 75 hektare, jagung hybrida untuk 40 hektare, penangkaran padi (tempat penyemaian) 20 hektare, satu unit UV dryer, dan satu unit combineharvester kecil.
Sedangkan dari APBD Provinsi Riau, ekstensifikasi lahan dengan indeks penanaman seluas 500 hektare, penangkaran padi seluas 30 hektare, dan lima unit Power Threser.
Kunker GubernurSyamsuar menanam padi perdana di Meranti mengusung tema Jaga Kampung Ketahanan Pangan Padi untuk Rakyat ini didampingi oleh istrinya.
Selain itu tampak juga Wakil Bupati Meranti Asmar, Wakil Ketua DPRD Meranti Iskandar Budiman, sejumlah anggota DPRD Meranti, Kepala BPBD Riau M Edi Afrizal, Tokoh Masyarakat Riau asal Meranti Wan Abu Bakar, Kapolres Meranti AKBP Andi Yul, Danramil 02 Tebingtinggi Mayor Infanteri Suratno, Danposal Selatpanjang Letda Laut S Jerry Hendra, dan sejumlah masyarakat dan petani.
Berita Lainnya
Tiba di Meranti, Pj Gubri serahkan serahkan SK 35 guru PPPK
27 June 2024 21:24 WIB
Keluhkan DBH Migas turun drastis, Meranti mengadu ke Banggar DPR RI
27 March 2024 14:44 WIB
Panen raya bersama Gubri, Plt Bupati Meranti ungkap kendala yang dihadapi petani
24 July 2023 19:31 WIB
Rakor bersama Gubri, Plt Bupati Meranti bahas beberapa hal penting
10 July 2023 21:27 WIB
Gubri Syamsuar safari Ramadan ke Meranti dan beri bantuan tunai ke masyarakat
15 April 2023 21:41 WIB
Bupati Meranti minta Gubernur Syamsuar tuntaskan jalan Alai-Mengkikip
05 April 2023 23:40 WIB
Mulai akur dengan Gubri, Bupati Meranti minta persoalan di wilayahnya diperhatikan
26 January 2023 19:47 WIB
Ujung konflik dengan Gubri, Bupati Meranti sudah beberkan semuanya ke Kemendagri
17 November 2022 21:12 WIB