Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Hari Batik Nasional menumbuhkan kecintaan dan rasa bangga terhadap produk kebudayaan.
"Penetapan Hari Batik Nasional merupakan usaha pemerintah dalam meningkatkan martabat bangsa Indonesia dan citra positif Indonesia di forum internasional, serta untuk menumbuhkan kecintaan dan rasa bangga masyarakat Indonesia terhadap kebudayaan bangsanya," kata Sandiaga dalam sebuah webinar yang dipantau di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Batik Melayu Riau kekurangan penerus, hanya dua perajin tersisa
Dia menjelaskan bahwa batik Indonesia telah diakui lembaga kebudayaan dunia UNESCO sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non bendawi.
Keputusan UNESCO tersebut dilatarbelakangi bahwa batik Indonesia terkait erat dengan banyak simbol yang bertautan erat dengan status sosial, kebudayaan, lokal, alam, dan sejarah.
Batik merupakan hasil kerajinan dengan nilai seni tinggi yang menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak lama, yaitu sekitar abad keempat terutama di Pulau Jawa.
Baca juga: Ini upaya sederhana lestarikan batik
Setiap corak atau motif batik mengandung filosofi dan makna yang erat dengan nilai-nilai kehidupan.
Sandiaga mengungkapkan pihaknya terus memberikan dukungan kepada pelaku ekonomi kreatif terutama di bidang fesyen untuk terus berkarya dan membuka lapangan kerja lebih luas.
Baca juga: Peringatan Hari Batik Nasional 2019, Karyawan RAPP kompak pakai baju batik
Dia berharap Hari Batik Nasional bisa menjadi peluang menciptakan usaha baru untuk mendorong perekonomian masyarakat, sekaligus upaya melestarikan budaya Indonesia melalui batik yang menjadi warisan budaya tak benda dan sudah diakui UNESCO.
Saat ini, sentra industri kreatif batik tak hanya mendatangkan potensi untuk subsektor fesyen, tetapi banyak potensi lain muncul dengan menjadikan pusat-pusat kerajinan batik sebagai destinasi wisata budaya dan fesyen tradisional.
Baca juga: Mahasiswa Indonesia Di Jepang Rayakan Hari Batik Nasional
Di Pulau Jawa setidaknya terdapat 10 sentra batik, yaitu Sentra Batik Trusmi di Cirebon, Sentra Batik Palbatu di Jakarta, Kampung Batik Kauman di Pekalongan, Kampung Batik Semarang, Kampung Batik Giriloyo di Yogyakarta, Kampung Batik Laweyan di Solo, Kampung Batik Girli Kliwonan di Sragen, Sentra Batik Lasem di Rembang, Kampung Batik Jetis di Sidoarjo, dan Kampung Batik Putat Jaya di Surabaya.
Melansir data Kementerian Perindustrian, nilai ekspor batik Indonesia ke pasar luar negeri tercatat mencapai 532,66 juta dolar AS pada 2020. Sedangkan pada triwulan I 2021 nilai ekspor batik sebesar 157,84 juta dolar AS.
Baca juga: Wagub Riau Menyesal Lupa Hari Batik Nasional
Berita Lainnya
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB
Prototipe wahana berawak penjelajah Bulan milik China di tahap pengembangan awal
16 November 2024 13:47 WIB
Studi menunjukkan berjalan kaki diklaim dapat tingkatkan harapan hidup
16 November 2024 13:39 WIB
Film "Ambyar Mak Byar" telah merilis teaser poster terbaru
16 November 2024 13:28 WIB
Ribuan warga kibarkan bendera Indonesia dan Palestina di Perairan Selat Sunda
16 November 2024 13:18 WIB
Presiden Vietnam yakin Indonesia akan unggul di kepemimpinan Prabowo Subianto
16 November 2024 13:05 WIB
Dokter: Air minum dalam kemasan galon tidak menyebabkan kemandulan pria
16 November 2024 13:00 WIB