Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto tinjau vaksinasi pelajar Pekanbaru

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,Panglima TNI

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto tinjau vaksinasi pelajar Pekanbaru

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi Gubernur Riau Syamsuar dan Danrem 031 Wira Bima Brigjen TNI M Syech Ismed, Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito, dan Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan (Kabarharkam) Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto saat meninjau pelaksanaan vaksin pelajar SMPN 9 Pekanbaru di JL Imunandar, Pekanbaru. (Foto:Antara/HO-Humas Penrem 031 WB)

Pekanbaru (ANTARA) - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau pelaksanaan vaksinasi massal 900-an pelajar, santri dan masyarakat di SMP Negeri 9 di Jalan Imam Munandar 398 Tenayan Raya, Kamis (23/9) di Kota Pekanbaru dengan agenda "Serbuan Vaksinasi TNI-Polri".

Dalam vaksinasi massal ini, Panglima TNI Hadi Tjahjanto didampingi Gubernur Riau Syamsuar dan Danrem 031 Wira Bima, Brigjen TNI M Syech Ismed, Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito, dan Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan (Kabarharkam) Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto.

"Kunjungan kerja kami ke Provinsi Riau ini adalah dalam rangkaian melihat secara langsung pelaksanaan vaksinasi siswa dan santri khususnya di Kota Pekanbaru," kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto kepada wartawan di Pekanbaru, Kamis.

Dia mengatakan, di Kota Pekanbaru ada 45.000 pelajar yang harus divaksin, dan pelajar yang sudah divaksin baru 5.000 orang sehingga sisanya yang 40 ribu pelajar lainnya harus dipercepat divaksin.

"Kapolda dan Dandrem memiliki ketersediaan vaksinator yang cukup dengan kemampuan bisa memvaksin lebih dari 10.000 orang/hari, dan upaya percepatan pencapaian target vaksinasi untuk pelajar dan santri itu dapat mendukung kelancaran proses pembelajaran tatap muka terbatas, tentunya juga harus menerapkan protokol kesehatan," katanya.

"Kemudian saya ingatkan bahwa berdasarkan assesmen Kementerian Kesehatan RI, bahwa untuk Riau level zonasi resiko COVID-19 sudah turun sehingga kita bersyukur akan tetapi jangan ber-euforia dulu namun lebih baik mematuhi protokol kesehatan 3 M dan 3 T itu, serta lakukan vaksinasi secara masif supaya leveling di Riau makin turun.

Patut disyukuri, katanya bahwa leveling Riau berada dibawah angka 1, namun setiap orang harus tetap waspada, supaya benar-benar leveling di Provinsi Riau tertekan turun kebawah yang ditandai dengan positive rate-nya di bawah lima persen kemudian reproduksi rate di bawah satu persen, bila semuanya bisa terpenuhi maka kita bisa menekan penularan COVID-19 itu," katanya.

Berdasarkan peta zonasi risiko COVID-19 di Riau mengalami jumlah penurunan, atau berada pada zona kuning (level II). Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pun mengapresiasi Gubernur Riau Syamsuar dan Tim Satgas COVID-19 Provinsi Riau, karena berdasarkan hasil asesmen Kemenkes RI menyebut penularan kasus COVID-19 Riau tidak lagi berada pada level IV

"Hasil asesmen Kemenkes menyebut Riau tidak lagi berada pada level IV, ini terjadi berkat kerja keras Gubernur Riau dibantu seluruh komponen, serta dukungan dari masyarakat yang selama ini selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan dan mematuhi aturan COVID-19," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Ia mengingatkan agar kondisi ini bisa terus dipertahankan dan terus ditingkatkan lebih baik lagi. "Kita berharap ini bisa terus dipertahankan dan Riau terus lebih baik dari penyebaran COVID-19 dan segera berubah dari Pandemi COVID-19 manjadi endemi," ujarnya.

Selain itu, ia bersama Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito dan Kabaharkam Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto, serta didampingi Gubernur Riau, Syamsuar sangat mengapresiasi masyarakat Riau yang sangat antusias mengikuti vaksinasi COVID-19.

"Saya juga sangat bersyukur bisa menyaksikan langsung antusiasnya masyarakat dan pelajar untuk divaksin," katanya.

Kepala Sekolah SMP Negeri 9 Kota Pekanbaru, Dailami mengatakan, dalam kegiatan Serbuan Vaksin TNI-Polri ini, baru tercapai 80 persen atau baru 800 pelajar divaksin dosis pertama dari total pelajar sekolah itu sebanyak 1.198 orang.

"Artinya masih banyak pelajar lagi yang tidak mau divaksin, akibat tidak diizinkan oleh orang tua mereka. Mudah-mudahan pada masa berikutnya orang tua akan memberi izin anaknya untuk divaksin COVID-19," katanya.

Sementara itu Ketua Pelaksana Relawan Peduli COVID-19, Dirmanto mengatakan, 50 warga yang dipilih mendapatkan bantuan sembako berisi beras 5 kg, minyak goreng 1 liter, dan sirup itu bagian dari aksi kepedulian Relawan yang juga telah meminjamkan tabung oksigen ke Pemrov Riau.

Baca juga: Panglima TNI sambut baik Aplikasi ASAP Digital dalam menangani Karhutla

Baca juga: Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto gunakan booster vaksin MSC