Realisasi keuangan APBD Riau 2021 mencapai 50 persen

id APBD riau

Realisasi keuangan  APBD Riau 2021 mencapai 50 persen

APBD tahun 2021 didorong kepada pekerjaan yang sifatnya padat karya, guna pemulihan ekonomi di masa Pandemi COVID-19. (ANTARA/Vera Lusiana)

Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melaporkan setakat ini realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setempat tahun 2021 untuk fisik masih 50,2 persen, sedangkan realisasi pelaksanaan fisik 53,21 persen.

"Progres APBD Riau sudah mencapai 50,2 persen untuk keuangan, itu termasuk dengan hibah dan bantuan sosial. Sedangkan progres fisik sudah 53,21 persen," katanya.

Asisten II Setdaprov Riau, Evarefita di Pekanbaru, Rabu.

Dikatakan dia, progres ini sesuai tahapan yang ditargetkan pada waktu berjalan, dia bahkan optimis dengan sisa waktu empat bulan sampai tutup buku anggaran, realiasi APBD Riau bisa capai target.

"Kami yakin, sebab saat ini kegiatan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masih on progres," katanya.

Dilaporkan dia, kini menjelang akhir tahun pergerakan semua kegiatan mengejar capaian, karena tinggal pelaksanaan setelah selesai lelang. Hal ini juga akan lebih terpacu saat ditetapkannya di APBD perubahan nantinya, dimana kegiatan yang dinilai kurang efisien dan belum bisa terealisasi karena pandemi COVID-19 untuk dirasionalisasi. Sehingga target APBD kita dapat dimaksimalkan.

"Tapi kita optimis karena saat ini semua kegiatan on progres. Kita juga sudah meminta OPD untuk menggesa agar peredaran uang bisa sampai ke masyarakat," katanya.

Lebih lanjut Evarefita menyampaikan, saat ada sekitar 10 OPD yang realisasi keuangannya sudah di atas 60 persen. Kemudian ada juga 10 OPD yang realisasi keuangan antara 50-60 persen.

"Tapi ada 14 OPD realisasi keuangannya masih di bawah 50 persen. Tapi itu sudah On The Way progresnya," tukasnya.

Perlu diketahui sebelumnya diberitakan, DPRD bersama Pemprov Riau menyepakati Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2021 senilai Rp9,132 triliun yang diprioritaskan untuk program-program menstimulasi pemulihan ekonomi dampak dari pandemi COVID-19.