Pekanbaru, (antarariau) - Sejumlah usaha rumah makan dan katering di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, meraih omzet Rp15 juta per hari sebagai dampak peningkatan ekonomi dari penyelenggaraan PON XVIII Riau, 9-20 September 2012.
"Omzet itu meningkat rata-rata Rp2 juta per hari dibandingkan sebelum PON XVIII ," kata Mike (34), manajer usaha rumah makan dan jasa katering Puti Buana di Jalan Pepaya, Kota Pekanbaru, Jumat.
Menurut Mike, kenaikan omzet berasal dari makanan yang dihidangkan juga dari pesanan nasi kotak yang tiap hari juga mengalami kenaikan mencapai 200 kotak. Sedangkan pada hari sebelumnya hanya sebanyak seratusan kotak.
Ia mengatakan, manajemen Puti Buana masih menetapkan harga standar nasi kotak atau sama sebelum PON XVIII Riau dan mulai PON digelar yakni sebesar Rp19 ribu per kotak.
"Penetapan harga standar itu guna mendukung suksesnya penyelengaraan PON Riau yang juga diberlakukan sama dengan tiga cabang Puti Buana lainnya pada lokasi yang berbeda," katanya.
Harga nasi kotak Rp19 ribu itu terdiri atas nasi putih dengan sepotong lauk apakah daging atau ikan, dan tergangtung permintaan.
Nasi kotak juga dilengkapi dengan buah-buahan, sayur, minuman mineral gelas, kerupuk, ditambah selembar tissu dan sendok. Sedangkan berasnya asli beras Solok jenis anak daro yang didatangkan dari Sumbar.
Ia menyebutkan sejumlah atlet yang telah mengunjungi rumah makan Puti Buana adalah atlet beserta officialnya asal Papua, Kalimantan, Yogyakrata dan Bali. Mereka datang baik dari hotel ke restoran maupun dari arena pertandingan hanya untuk mencicipi berbagai menu yang dihidangkan.
Untuk menu yang dihidangkan adalah menu kas Melayu berupa ikan patin asam pedas, gulai ikan baung dan gulai kepala dan daging ikan patin. Sedangkan menu Padang, yakni gulai daging cincang, rendang padang, dan ayam panggang.
"Rumah makan Puti buana juga menyediakan jasa katering menu makanan nusantara dengan kualitas terjamin dan harga terjangkau," kata Mike.
Tiga cabang usaha katering dan rumah makan Puti Buana yakni tersebar di Pandau Pasie, Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar, berikutnya di Jalan Kaharuddin depan Kampus UIR dan Jalan Sudirman atau sebelah kantor Konsulat Malaysia.
Usaha rumah makan yang merupakan usaha keluarga itu dibangun sejak tahun 2003 yang pertama kali didirikan oleh Nofri Haryadi asal Padang Panjang.