Nama Bupati dicatut, warga Meranti tertipu puluhan juta dijanjikan jadi PNS

id penipuan pns, bupati meranti dicatut,nama bupati meranti dicatut,bupati meranti janjikan pns

Nama Bupati dicatut, warga Meranti tertipu puluhan juta dijanjikan jadi PNS

Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil. (ANTARA/Rahmat Santoso/21)

Selatpanjang (ANTARA) - Nama Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil dicatut oleh orang tak dikenal dengan modus menjanjikan korban dapat menjadi Pegawai Negeri Sipil.

Kejadian itu diakui Bupati Adil, dan itu adalah murni penipuan karena ia tidak pernah menjanjikan kepada siapapun untuk diloloskan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) bahkan dengan meminta sejumlah uang.

Agar peristiwa itu tidak terulang kembali, dia meminta warga Kepulauan Meranti supaya lebih bijak dan berhati-hati agar tidak terjebak pada modus penipuan serupa.

"Saya mendapat laporan ada yang mengaku Bupati dengan modus dapat meloloskan jadi PNS. Jadi daya tegaskan itu murni penipuan," ujar Bupati Adil kepada wartawan di Selatpanjang, Jumat.

Menurut Bupati, untuk menjadi PNS harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan mulai dari pendaftaran hingga mengikuti tes secara online sehingga sangat mustahil prosesnya bisa dimainkan.

"Jadi, jika ada orang yang mengaku bisa meloloskan jadi PNS lewat jalur khusus jangan percaya. Itu pasti penipuan," tegasnya.

Dari informasi didapat beberapa waktu lalu, salah seorang warga Kampung Baru, Kelurahan Selatpanjang Barat, Kecamatan Tebingtinggi, berinisial DI mendatangi rumah dinas Bupati Adil di Jalan Dorak, Selatpanjang.

Kala itu, DI melapor telah dihubungi oleh seseorang yang mengaku Bupati Kepulauan Meranti yang dapat membantu anaknya untuk diloloskan menjadi PNS, dengan syarat DI harus mentransfer sejumlah uang ke rekening pelaku sebagai pelicin.

Karena penjelasan pelaku begitu meyakinkan, akhirnya korban DI mengikuti keinginan pelaku dengan mentransfersejumlah uang hingga puluhan juta rupiah ke nomor rekening yang telah ditentukan.

Tak selesai di situ. Karena menilai uang yang dikirim masih kurang, pelaku kembali meminta korban untuk mentransfer uang tambahan sebesar belasan juta lagi. Jika sebelumnya dilakukan dengan cara transfer, kini korban meminta untuk diantar langsung dengan alasan jarak antara rumahnya dengan kediaman Bupati tidak begitu jauh.

Namun pelaku menolak dan meminta korban tetap mengirim uang yang diminta dengan cara transfer dengan alasan sibuk.

Di situlah muncul kecurigaan korban yang kemudian nekat mendatangi rumah Bupati untuk konfirmasi. Setiba di situ, diakui Bupati itu bukan dirinya dan barulah korban menyadari ia telah ditipu. Selanjutnya, ia melaporkan peristiwa itu ke Mapolres Meranti untuk diproses lebih lanjut.

Baca juga: Siap-siap, ada sekolah gratis dokter spesialis bagi dokter lokal di Meranti, kuota 20 orang

Baca juga: Bupati Meranti janjikan anak Suku Akit jadi bidan dan perawat