Jelang PON, Tarif Hotel Di Pekanbaru Naik Hampir 200 Persen

id jelang pon, tarif hotel, di pekanbaru, naik hampir, 200 persen

Jelang PON, Tarif Hotel Di Pekanbaru Naik Hampir 200 Persen

Pekanbaru, (antarariau) - Pengusaha hotel di Kota Pekanbaru menaikan tarif hingga hampir 200 persen jelang penyelenggaraan PON XVIII di Provinsi Riau yang akan digelar pada September tahun ini.

Informasi yang dihimpun ANTARA di Pekanbaru, Rabu, sebagian besar hotel mulai dari kelas melati hingga hotel bintang menaikan tarif di atas harga normal. Kenaikan harga per kamar berkisar 50 persen hingga hampir 200 persen.

Contohnya seperti Hotel Libra di Jalan Tuanku Tambusai, dimana tarif menginap paling mahal di penginapan kelas melati itu yang sebelumnya Rp120 ribu per malam, langsung melambung jadi Rp250 ribu.

Kemudian hotel bintang satu, seperti Hotel Akasia di Jalan Jenderal Sudirman yang tarif normalnya Rp300 ribu per malam untuk kamar tipe Superior, kini harganya menjadi Rp450 ribu.

Sedangkan, hotel berbitang lima seperti Hotel Arydhuta di Jl Diponegoro, harga kamar standar yang semula sekitar Rp450 ribu, kini naik jadi Rp1 juta per malam. Begitu juga Hotel Aston yang biasanya kamar standarnya hanya Rp400 ribu, naik menjadi Rp1,2 juta per malam.

"Pelaksanaan PON memang jadi kesempatan untuk menaikan harga, karena peluang ini belum tentu terulang lagi tahun depan," kata Marketing Hotel Akasia, Dessy Mairita.

Menurut dia, kenaikan tarif hotel tersebut tidak diberlakukan secara menyeluruh. Sebabnya, para pengusaha hotel telah berkomitmen kepada Panitia Besar (PB) PON Riau untuk menyediakan 70 persen dari seluruh kamar yang tersedia untuk atlet yang bertanding.

Tarif untuk atlet, lanjutnya, tentu berbeda dengan yang ditetapkan untuk komersil. Berdasarkan data PB PON Riau, pagu biaya akomodasi dan konsumsi untuk tiap atlet dipatok sebesar Rp350 ribu per hari.

"Jadi yang harganya naik, hanya untuk kamar yang tersisa saja," ujarnya.

Sementara itu, marketing Hotel D'Lira Junaidi mengatakan, seluruh kamar sudah habis dipesan untuk penyelenggaraan PON XVIII.

"Untuk pemasanan baru, kami belum bisa memastikannya," katanya.