Pekanbaru (antarariau.com) - Lebih dari 360 jemaahmenggelar ikhtikaf di Masjid Agung Am-Nur Riau yang berlokasi di Jalan Hangtuah, Pekanbaru, pada Selasa (14/8) hingga Rabu (15/8) dini hari.
Jumlah ini memang jauh lebih besar dibandingkan dengan malam-malam biasanya mengingat sudah mulai pencarian malam ganjil untuk mendapatkan malam turunnya Al Quran," kata Sekretaris Pengelola Masjid Agung An-Nur Riau, H. Sukmadi Mukmin di Pekanbaru, Rabu.
Masjid Agung An-Nur merupakan rumah ibadah umat muslim Pekanbaru yang terletak di tengah kota dengan akses jalan yang cukup luas dan halaman bisa menampung ratusan kendaraan roda empat.
"Namun jika malam tiba suasana sangat hening, walaupun lokasinya terletak di jalan utama," katanya.
Untuk memenuhi ruhiyah para jamaah ikhtikaf, pantia menjadwalkan kuliah-kuliah agama usai tarawih dan Subuh. "Selain itu, juga ada shalat lail yang diselenggarakan sebelum santap sahur," katanya.
Sukmadi mengatakan, Masjid Agung An-Nur di Jalan Hangtuah Pekanbaru memang telah mulai melaksanakan ikhtikaf sejak sepuluh hari sebelum Lebaran Idul Fitri lalu.
Dia mengatakan, ikhtikaf dimulai pada pukul 01.30 WIB sehingga suasana sangat hening dan amat baik untuk menggelar ritual keagamaan itu.
"Menurut daftar kehadiran jemaah untuk Rabu dini hari tadi, ada sebanyak 360 jemaah yang hadir untuk ikhtikaf. Mereka adalah terdiri dari 160 perempuan dan 200 laki laki dewasa," katanya..
Ahmad Al Furqon selaku panitia ikhtikaf Masjid Agung An-Nur Pekanbaru mengatakan, ikhtikaf akan dimulai puncaknya pada malam ke 27 yaitu bertepatan pada tanggal 16 Agustus 2012 yang rencananya akan di hadiri oleh sebanyak1.400 jemaah.
"Para jemaah ini merupakan jemaah yang tidak hanya berada di dalam kota, namun dari berbagai daerah. Ikhtikaf ini di mulai pada pukul 01.30 dini hari dan selesai pada pukul 06.00 pagi harinya," kata dia.
Pada puncak ikhtikaf itu, demikian Ahmad, pihaknya akan menghadirkan ceramah yakni ustaz Dr. H. Mustafa dan imam yakni ustadz H. Zulkifli yang juga merupakan ketua panitia ikhtikaf.
"Ikhtikaf ini ialah bertujuan untuk mencari malam lailatul qadar yakni mulai10 malam jelang hari raya," katanya.
Namun pada malam puncak itu, demikian Ahmad, selain mendatangkan penceramah, pihaknya juga akan menggelar berbagai kegiatan keagamaan lainnya seperti Tahsinul Al Quran, Tafsir A Quran, dzikir, shalat tahajud, muhasabah dan doa, sahur bersama, shalat shubuh berjemaah, dan kuliah subuh.
Oleh Bahktura, jurnalis umum (siswa MAN 2 Pekanbaru)