Pekanbaru, (antarariau) - Pejabat Rumah Detensi Imigrasi Pekanbaru, Riau, menggelar acara buka puasa bersama sebanyak 69 para pencari suaka asal berbagai negara konflik.
Acara itu digelar secara sederhana di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru pada Kamis sore menjelang magrib.
"Acara ini merupakan acara bersama yang sengaja dilakukan untuk saling berkasih di bulan suci Ramadhan ini," kata Kepala Rudenim Pekanbaru, Fritz Aritonang di sela acara tersebut.
Dalam acara tersebut, juga turut hadir sejumlah pejabat Kantor Wilayah (Kanwil) Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Riau serta Imigrasi Pekanbaru dan pejabat Rudenim Pekanbaru.
Pihak Rudenim Pekanbaru dalam acara tersebut menyajikan ragam santapan berbuka puasa, mulai dari takjil hingga hidangan nasi dan lauk pauk siap saji.
"Dalam kesederhanaan ini, kami berharap sesama imigrasi manapun dapat akur. Begitu juga dengan kalangan petugas dan khususnya pemerintah. Jangan sampai kerusuhan yang sempat terjadi beberapa bulan lalu terulang lagi," katanya.
Fritz menjelaskan, Rumah Detensi Imigrasi Pekanbaru, Riau, saat ini dihuni oleh sebanyak 69 imigran asal negara konflik, seperti Afghanistan, Iraq, Iran, Srilanka, Palestina serta Myanmar.
Fritz Aritonang mengatakan, puluhan imigran tersebut rata-rata memiliki negara tujuan suaka, namun dominannya adalah Australia.
Dia merincikan, dari sebanyak 69 imigran tersebut, 51 diantaranya adalah kaum laki - laki dan sebanyak enam orang perempuan serta 12 anak-anak.
Untuk asal Afghanistan yakni ada sebanyak 16 orang, dimana 11 diantaranya pria dewasa dana dua lainnya wanita dewasa serta tiga anak-anak dengan umur di bawah 12 tahun.
Kemudian untuk asal Iran, demikian Fritz, yakni ada sebanyak 16 orang dan semuanya kaum laki-laki dewasa. Sementara untuk yang dari Iraq, lanjutnya, ada sebanyak tiga orang, dua laki-laki dewasa dan satu perempuan dewasa.
Untuk asal Srilanka dia merincikan ada sebanyak delapan orang laki-laki dewasa, Palestina ada 12 yang terdiri dari tiga orang laki-laki dewasa, tiga orang wanita dewasa dan enam orang anak-anak.
"Sementara untuk asal Myanmar yakni ada sebanyak 12 orang. Semuanya laki-laki. Namun yang berstatus sebagai korban konflik etnis Rohingya yakni ada sebanyak lima orang," katanya.
Fritz menjelaskan, setiap pekannya dalam kurun waktu tiga bulan terakhir data jumlah penghuni Rudenim Pekanbaru selalu berupah.
"Untuk saat ini, dari sebanyak 69 imigran tersebut, sebanyak 59 diantaranya merupakan umat Islam. Karenanya, acara buka puasa bersama ini digelar untuk memberikan rasa kebebasan bagi para imigran ini," katanya.
Berita Lainnya
Ingin nyebrang secara ilegal ke Malaysia via Riau, 20 WNA Bangladesh kini ditahan di Rudenim Pekanbaru
28 May 2019 18:27 WIB
40 Imigran Gelap Asal Bangladesh Akan Dipindahkan Ke Jakarta Untuk Dideportasi
30 August 2018 12:40 WIB
Menunggu Proses Deportasi Ke Negara Asal, Rudenim Pekanbaru Tampung 40 Imigran Gelap Bangladesh
29 August 2018 1:50 WIB
Utusan PBB Kunjungi Libya Untuk Bahas Imigran Gelap dan Pengungsi
23 March 2017 12:20 WIB
TNI AL Serahkan Sembilan Imigran Gelap Ke Pihak Imigrasi
04 March 2017 22:00 WIB
Kesbangpol Pekanbaru Waspadai Aliran Syiah Imigran Gelap
02 January 2015 8:42 WIB
Imigrasi Pekanbaru: Imigran Gelap Akan Dipindahkan
29 December 2014 13:16 WIB
Kebijakan Jokowi Tentang Imigran Gelap Agar Dipertegas
21 October 2014 12:00 WIB